Yayasan Palung dan UPT KPH Kayong Ajak Kades dan LPHD Studi Langsung ke LPHD Lubuk Beringin Jambi
Adapun sebagai fasilitator (pemateri) dalam kegiatan tersebut adalah WARSI Indonesia.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Belajar secara langsung, setidaknya itu yang telah dilakukan oleh Yayasan Palung (YP) bersama UPT KPH Kayong dengan mengajak perwakilan Kepala Desa (Kades) dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) dampingan YP yang ada di Wilayah Simpang Hilir, Kayong Utara.
Melakukan kegiatan Studi Langsung ke LPHD Lubuk Beringin Jambi di Desa Lubuk Beringin, Kecamatan Batin III Hulu, Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi, pada Kamis hingga Senin 21-25 Agustus 2025.
Selama melakukan studi secara langsung ke LPHD Lubuk Beringin Jambi di Desa Lubuk Beringin para peserta belajar banyak hal diantaranya adalah sharing kegiatan yang sudah dilakukan oleh LPHD di wilayah masing-masing.
Menjalin kerjasama multi pihak dan belajar tentang tata kelola karbon Dalam kegiatan tersebut, peserta diajak untuk melakukan Praktek pengukuran Karbon.
Sebelumnya, peserta dikenalkan dengan alat dan bahan, Penjelasan prosedur pengambilan data stok karbon serta bagaimana cara mengkur stok karbon atas.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut, peserta berkesempatan mendapat cerita dan diskusi serta belajar pengembangan usaha agroforestri yang telah dilakukan oleh LPHD Lubuk Beringin Jambi di Desa Lubuk Beringin.
Baca juga: Hari Orangutan Sedunia 2025, Ini Rangkaian Kegiatan yang Yayasan Palung Lakukan Bersama Para Pihak
Adapun sebagai fasilitator (pemateri) dalam kegiatan tersebut adalah WARSI Indonesia.
Hendri Gunawan, Manager Program Hutan Desa Yayasan Palung, mengatakan, adapun tujuan terkait kegiatan ini antara lain, pertama, dari sisi pendampingpendamping.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dampingan dalam pengelolaan kawasan, Kelola Lembaga dan Kelola usaha yang ada di hutan desa.
Selain itu, dari sisi Masyarakat dampingan, tujuannya adalah untuk membangun relasi baru, menunjukaan contoh kegiatan konservasi yang berhasil di Indonesia, menumbuhkan semangat Masyarakat untuk berkolaborasi dan menjalankan komitmen konservasi di wilayah mereka," kata Hendri.
Hendri, sapaan akrabnya, menambahkan, setidaknya ada enam (6) poin yang dihasilkan dari belajar secara langsung LPHD Lubuk Beringin Jambi di Desa Lubuk Beringin, diantaranya yaitu;
Pertama, Pendamping mampu menganalisis sejauh mana keberhasilan pendampingan di wilayah kerja masing-masing
Kedua, Dalam kegiatan studi banding peserta berdiskusi dan sharing bagaimana Sistem Management pengelolaan LPHD di Desa Lubuk Beringin sehingga mampu mendapatkan sertifikasi sehingga mampu mendapatkan dana imbal jasa Carbon.
Ketiga, Belajar Bagaimana Kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, Badan Usaha Milik Desa dan LPHD bisa berkolaboratif untuk menjalankan komitmen konservasi di wilayah mereka.
Keempat, LPHD dan Pemerintah Desa belajar bagaimana Mekanisme persiapan dokumen, perhitungan Cadangan karbon, hingga sampai menerima manfaat Karbon
Kelima, Capasity Building kelompok dampingandan pengembangan livelihood di kawasan konservasi dengan system agroferestri kopi,
dan yang terakhir, dari hasil agroforestri kopi dibentuk KUPS untuk mengolah kopi dan kopi olahan dipasarkan baik local maupun internasional.
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Cuaca Ekstrem Semua Daerah, Melawi Dihantam Petir |
![]() |
---|
VIRAL Aksi Ekstrem Pelajar di Mempawah Jalan di Atas Tali Seberangi Sungai, Ini Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Bupati Kayong Utara Romi Hadiri Acara Pisah Sambut Danlanal Ketapang |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! 14 Kabupaten/Kota Dihantam Hujan Deras, Melawi Hujan Petir |
![]() |
---|
Wabup Amru Chanwari: FKUB Adalah Simpul Penting Menjaga Kerukunan di Kayong Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.