Perawat Serang Balik Pembunuh Bayaran yang Dikirim Suami hingga Tewas

Ringkasan Berita:Korban sempat dipukul dan digigit, namun ia berhasil merebut palu itu dan memukul balik pelaku beberapa kali. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perawat serang balik pembunuh bayaran menjadi headline setelah peristiwa dramatis di Oregon pada 2006. 

Kasus ini menonjol karena korban yang berprofesi sebagai perawat bertindak membela diri dan berhasil menewaskan pelaku yang ternyata disewa suaminya sendiri. 

Peristiwa itu melibatkan Susan Kuhnhausen (51) dan suaminya, Michael Kuhnhausen (58), serta pelaku penyusup Edward Dalton Haffey. 

Dalam situasi darurat di rumahnya, perawat itu merebut palu cakra yang dibawa pelaku dan melakukan perlawanan hingga pelaku tewas. 

Polisi menyimpulkan tindakan Susan sebagai bentuk pembelaan diri setelah penyelidikan mengungkap bukti keterlibatan suami.

Michael kemudian dihukum dan divonis penjara atas perannya menyewa pembunuh bayaran. 

Kisah ini memicu diskusi soal keselamatan pribadi, mekanisme pembelaan diri, dan dampak konflik rumah tangga.

• 17 Warga Makan Daging Anjing Rabies yang Gigit Pemilik hingga Tewas di NTT 2025

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi singkat: dari ancaman ke pembelaan diri perawat

Pada September 2006, Susan baru pulang dari tugasnya di unit gawat darurat ketika seorang penyusup masuk ke rumahnya di tenggara Portland, Oregon. 

Pelaku, Edward Dalton Haffey yang menurut berkas memiliki riwayat kekerasan dan narkoba mendatangi rumah dengan membawa palu cakra dan menyerang Susan. 

Korban sempat dipukul dan digigit, namun ia berhasil merebut palu itu dan memukul balik pelaku beberapa kali. 

Ketika pelaku kehilangan kendali, Susan mencekiknya sampai tewas, autopsi menyatakan penyebab kematian adalah pencekikan. 

Penyelidikan menemukan bukti pengaturan, termasuk catatan yang mengarah pada nomor dan pesan untuk “Mike” yang kemudian dikaitkan ke Michael Kuhnhausen, suami Susan. 

Michael akhirnya mengakui keterlibatannya dan dijatuhi hukuman penjara 10 tahun atas perannya dalam menyewa pembunuh bayaran.

Mengapa tindakan perawat itu dinilai sebagai pembelaan diri

Polisi dan penyidik menilai bahwa tindakan Susan merupakan pembelaan diri yang sah. 

Beberapa faktor yang mendorong kesimpulan ini antara lain tidak adanya tanda pembobolan yang konsisten dengan modus operandi biasa, bukti bahwa sistem alarm rumah tidak dinonaktifkan secara paksa dan tersangka kemungkinan masuk dengan akses yang diberikan, serta luka-luka yang dialami Susan saat diserang. 

Selain itu, ransel pelaku berisi catatan dan bukti komunikasi yang menghubungkannya ke suami Susan menunjukkan motif dan rencana yang disengaja. 

Dalam persidangan, fakta-fakta ini memberi kerangka bagi pembelaan legal bahwa tindakan Susan adalah reaksi atas ancaman nyata terhadap nyawanya.

Pelajaran keselamatan: pembelaan diri dan alat non-mematikan

Kisah ini menimbulkan diskusi tentang cara orang biasa, termasuk tenaga kesehatan, melindungi diri dari ancaman kejahatan. 

Beberapa poin penting yang bisa diambil:

1. Pelatihan pembelaan diri sederhana dapat membantu korban mempertahankan diri saat diserang tiba-tiba. 
2. Teknik dasar seperti lepas genggaman, mengunci napas lawan, dan memanfaatkan benda di sekitar sebagai alat pertahanan dapat menyelamatkan nyawa.
3. Alat non-mematikan seperti semprotan merica (pepper spray) atau alat kejut (stun gun) memberi opsi defensif yang lebih aman ketimbang membawa senjata tajam.
4. Meski efektif, penggunaannya harus disesuaikan dengan hukum setempat dan cara pemakaian yang benar.
5. Kesadaran lingkungan dan langkah preventif (mengunci pintu, sistem keamanan, memberi tahu tetangga jika ada masalah) tetap menjadi garis pertama perlindungan.

Dampak hukum dan etika: suami menyewa pembunuh, konsekuensi berat

Kasus ini juga memperlihatkan dimensi hukum dan etika: niat dan tindakan untuk menghilangkan nyawa orang dituntut berat oleh sistem peradilan. 

Michael Kuhnhausen mendapat vonis penjara atas menyewa pelaku, menggambarkan bahwa perencanaan dan penyebab yang memicu tindakan kriminal mendapat ganjaran. 

Di sisi lain, peran korban sebagai pembela diri mendapatkan pembelaan dari aparat penegak hukum setelah bukti mendukung klaimnya. 

Kasus semacam ini mengundang refleksi tentang konflik rumah tangga yang berkembang jadi tindak kriminal dan pentingnya mekanisme dukungan untuk korban.

Apa yang perlu diperhatikan jika menghadapi ancaman serupa

Jika berada dalam situasi terancam, beberapa panduan praktis yang aman dan legal:

Utamakan melarikan diri bila memungkinkan dan cari tempat aman.

Jika tidak ada jalan keluar, gunakan suara untuk menarik perhatian tetangga atau menyadarkan pelaku bahwa mereka terawasi.

Manfaatkan benda sekitar sebagai alat pengalih perhatian atau pertahanan namun hindari tindakan yang secara sengaja melampaui pembelaan diri.

Setelah selamat, segera laporkan kejadian ke polisi dan simpan bukti (foto luka, rekaman, saksi) untuk proses hukum.

Konsultasikan dengan pihak berwenang atau penasihat hukum bila ragu terkait langkah hukum berikutnya.

Dari tragedi menuju kewaspadaan masyarakat

Kisah perawat serang balik pembunuh bayaran menegaskan bahwa dalam situasi hidup-mati, refleks, keberanian, dan kemampuan menggunakan sumber daya di sekitar dapat menyelamatkan nyawa. 

Namun, kasus ini juga mengingatkan tentang bahayanya konflik personal yang berubah menjadi kriminal, serta pentingnya dukungan hukum dan psikologis bagi korban.

Masyarakat perlu mengedepankan pencegahan, peningkatan literasi keselamatan, dan akses ke layanan dukungan ketika konflik domestik mengancam keselamatan jiwa.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cara Perawat Serang Balik Pembunuh Bayaran Suruhan Suaminya hingga Tewas, Sebut Ayahnya Tukang Kayu

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!