Nikah Demi Ginjal, Wanita China Ini Justru Temukan Cinta Sejati 2025

“Saya akan merawat Anda dengan sepenuh hati. Maafkan saya, saya hanya ingin hidup,” tulis Wang dalam pesan yang kemudian dibaca Yu. 

Tanpa ragu, Yu membalas iklan tersebut dan menerima tawaran itu, dengan pemahaman bahwa ini adalah pernikahan karena kebutuhan, bukan cinta.

Dari Rasa Kasihan Menjadi Cinta Sejati

Pada Juli 2013, pasangan ini mendaftarkan pernikahan mereka secara diam-diam. 

Wang berjanji merawat Yu selama menjalani pengobatan kanker, sementara Yu bersedia menyumbangkan ginjalnya setelah ia meninggal dunia. 

Namun, takdir berkata lain. Kebersamaan di masa-masa sulit itu justru menumbuhkan rasa kasih yang tulus.

Wang yang selalu bersemangat menghadapi penyakitnya memberikan energi positif bagi Yu. 

Sebaliknya, Yu mulai menunjukkan perhatian dengan hal-hal kecil seperti memasak sup dan menemaninya menjalani cuci darah rutin. 

Perlahan, hubungan mereka tumbuh melampaui kesepakatan awal. 

Dari sekadar pasangan "kontrak", mereka berubah menjadi dua insan yang saling bergantung, saling menyemangati, dan saling mencintai.

Perjuangan dan Ketulusan yang Menarik Hati Banyak Orang

Untuk membantu biaya pengobatan, Wang mulai berjualan buket bunga di pinggir jalan. 

Ia menuliskan kisah hidupnya dan Yu pada kartu kecil yang diselipkan di setiap buket bunga. 

Ternyata, cerita itu menyentuh hati banyak orang. 

Warga yang membaca kisah tersebut datang membeli bunga, bukan hanya untuk mendukung secara moral, tetapi juga membantu secara finansial.