Berita Viral

VIRAL Video Ciuman Massal Mahasiswi Universitas Sriwijaya, Dipaksa Senior

Viral video ciuman massal mahasiswi Universitas Sriwijaya 2025 dipaksa senior saat ospek. Simak kronologi, reaksi kampus, serta edukasi soal bahaya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KOLASE
CIUMAN MASSAL - Foto ilustrasi hasil olah Kolase Tribun Pontianak via fakta.indo, Sabtu 27 September 2025, memperlihatkan viral video ciuman massal mahasiswi Universitas Sriwijaya 2025 dipaksa senior saat ospek. Simak kronologi, reaksi kampus, serta edukasi soal bahaya perpeloncoan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Viral video ciuman massal mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) 2025 menuai kecaman luas dari masyarakat. 

Rekaman yang memperlihatkan mahasiswa baru (maba) dipaksa senior untuk saling mencium dalam kegiatan penyambutan jurusan tersebut tersebar cepat di media sosial. 

Hingga Selasa 23 Septwmbwr 2025 sore, video berdurasi singkat itu sudah ditonton ratusan ribu kali dan mengundang hujatan dari warganet.

Dalam video, puluhan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya terlihat duduk berhadapan. 

Mereka dipasangkan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. 

Kemudian, terdengar suara perekam memberi instruksi, “Sekarang prosesi penciuman,” disertai tawa para senior yang mengawasi.

Video ciuman massal ini membuat banyak pihak menilai bahwa tradisi perpeloncoan di kampus Indonesia masih belum benar-benar hilang. 

Banyak yang membandingkan kegiatan ospek di dalam negeri dengan orientasi mahasiswa di luar negeri yang lebih edukatif, tanpa adanya unsur perundungan, pelecehan, atau intimidasi.

Chat Mesum Guru BK ke Siswi SMP 11 Viral, Praktik Cabul Bertahun-tahun Terbongkar

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Respons Warganet: Kritik Pedas Tradisi Ospek

Fenomena viral ini memunculkan reaksi keras di dunia maya. 

Tidak sedikit yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap mahasiswa baru.

Komentar Warganet

Beberapa komentar warganet yang menyoroti kasus ini antara lain:

“Kenapa sistem kampus kita masih sibuk dengan OSPEK yang tak jelas faedahnya? Adakah di luar negeri maju tradisi semacam ini?” tulis akun @chavefootball.

“Alumni bukannya cari kerja tapi masih datang aktualisasi diri. Itulah pendidikan Indonesia,” timpal akun @rayrammang.

Kecaman ini menjadi sinyal bahwa publik semakin kritis terhadap praktik ospek yang tidak berorientasi pada nilai pendidikan, melainkan lebih kepada tradisi turun-temurun tanpa arah jelas.

Pengakuan Ketua Himpunan: Akui Keliru dan Siap Disanksi

Belakangan diketahui, kegiatan yang viral itu diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA) Unsri pada 20 September 2025. 

Ketua Umum HIMATETA, Ivandi Cesario Amar, akhirnya buka suara.

“Saya selaku ketua umum HIMATETA menanggapi video viral di media sosial. Kami mengakui aksi saling cium yang dilakukan maba adalah perbuatan keliru. Kami tidak memikirkan dampak jangka panjangnya dan siap menerima sanksi dari pihak kampus,” katanya, dikutip dari TribunSumsel.com.

Ivandi menegaskan permintaan maaf secara terbuka dan menyatakan siap menanggung konsekuensi sesuai aturan universitas.

Tragedi Siswa SMA Garut Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri Akibat Di Bully Teman Sekolah

Sanksi Tegas dari Universitas Sriwijaya

Universitas Sriwijaya tak tinggal diam. 

Pihak kampus resmi menjatuhkan sanksi berupa pembekuan kegiatan HIMATETA selama satu tahun. 

Keputusan ini didasarkan pada pelanggaran terhadap Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 mengenai tata tertib Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).

Aturan tersebut secara tegas melarang segala bentuk kekerasan, perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, hingga tindakan intoleransi dalam kegiatan pengenalan mahasiswa baru.

Selain itu, pimpinan Fakultas Pertanian Unsri sudah memanggil Ketua, Wakil Ketua, Ketua Angkatan 2023, serta panitia kegiatan untuk dimintai keterangan. 

Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri juga akan turun melakukan investigasi lebih lanjut.

Sikap BEM Unsri: Tolak dan Lawan Perpeloncoan

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri menyampaikan pernyataan sikap resmi lewat akun Instagram mereka. Mereka mengecam keras praktik perpeloncoan yang terjadi.

Pernyataan Sikap BEM Unsri

  1. Menolak segala bentuk perundungan, perpeloncoan, dan intimidasi di lingkungan kampus.
  2. Mendukung penuh proses hukum sesuai aturan perundang-undangan.
  3. Meminta pihak universitas memastikan perlindungan dan pemulihan bagi korban serta saksi.
  4. Menegaskan komitmen untuk mengawal dan mengadvokasi kasus kekerasan di kampus.
  5. Mendesak Unsri mengambil langkah nyata mencegah peristiwa serupa di masa depan.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa mahasiswa juga memiliki kesadaran kolektif untuk melawan budaya ospek bermuatan kekerasan.

Bocah SD Tewas Diduga Akibat Bully Kakak Kelas, Tubuh Lebam hingga Muntah Darah

Edukasi Publik: Bahaya Perpeloncoan di Dunia Pendidikan

Kasus viral video ciuman massal mahasiswi Universitas Sriwijaya 2025 membuka diskusi lebih luas soal praktik perpeloncoan di perguruan tinggi Indonesia.

Dampak Psikologis

  1. Trauma jangka panjang: korban bisa mengalami stres, rasa malu, hingga kehilangan kepercayaan diri.
  2. Normalisasi kekerasan: mahasiswa baru bisa menganggap tindakan ini hal biasa, sehingga siklus perundungan terus berulang.

Dampak Sosial dan Akademik

  1. Merusak iklim belajar: suasana kampus yang seharusnya kondusif untuk belajar justru dipenuhi ketakutan.
  2. Menurunkan citra institusi: kasus semacam ini mencoreng nama baik universitas di mata masyarakat.

Jalan Keluar: OSPEK yang Edukatif dan Bermakna

Daripada melestarikan tradisi perpeloncoan, orientasi mahasiswa baru seharusnya menjadi ruang untuk membangun solidaritas, memperkenalkan budaya akademik, dan menumbuhkan rasa cinta pada almamater.

Beberapa langkah alternatif yang bisa diambil:

  1. Workshop kepemimpinan dan teamwork untuk mengasah keterampilan organisasi.
  2. Kegiatan sosial seperti bakti kampus atau aksi lingkungan.
  3. Mentoring akademik dengan kakak tingkat yang mendampingi adik kelas.
  4. Diskusi inspiratif bersama alumni sukses.

Dengan pendekatan ini, mahasiswa baru akan merasa disambut, dihargai, sekaligus mendapatkan pengalaman bermakna sejak awal masuk perguruan tinggi.

Kasus viral video ciuman massal mahasiswi Universitas Sriwijaya 2025 menjadi cermin bahwa dunia pendidikan tinggi masih menghadapi tantangan besar menghapus budaya perpeloncoan yang merugikan. 

Langkah tegas Unsri dan sikap kritis mahasiswa melalui BEM patut diapresiasi.

Lebih dari sekadar kasus viral, peristiwa ini harus menjadi pelajaran bersama bahwa kampus seharusnya menjadi ruang aman untuk belajar, bukan arena intimidasi. 

Dengan pendidikan yang sehat, mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara moral dan sosial.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Mahasiswa Baru Unsri Berciuman Massal, Panen Hujatan Warganet

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved