Berita Viral

Tragedi Siswa SMA Garut Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri Akibat Di Bully Teman Sekolah

P bahkan disebut hampir dikeroyok oleh teman-temannya, meski peristiwa itu sempat diredam pihak sekolah. 

YouTube Warta Kota
BUNUH DIRI DIBULLY - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Warta Kota, Rabu 16 Juli 2025, memperlihatkan P (16), seorang pelajar kelas 10 SMAN 6 Garut, ditemukan meninggal dunia secara tragis di rumahnya pada Senin subuh 14 Juli 2025. P bahkan disebut hampir dikeroyok oleh teman-temannya, meski peristiwa itu sempat diredam pihak sekolah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – P (16), seorang pelajar kelas 10 SMAN 6 Garut, ditemukan meninggal dunia secara tragis di rumahnya pada Senin subuh 14 Juli 2025.

Peristiwa itu menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarganya, tapi juga masyarakat luas setelah dugaan perundungan di sekolah mencuat ke publik. 

Sang ibu mengunggah kesaksian menyayat hati di media sosial, menyebut anaknya dituduh melaporkan teman-temannya yang merokok elektrik di kelas. 

P bahkan disebut hampir dikeroyok oleh teman-temannya, meski peristiwa itu sempat diredam pihak sekolah. 

Pihak sekolah membantah adanya perundungan dan menyebut persoalan akademik sebagai pemicu utama. 

Namun, fakta bahwa P adalah siswa dengan kerentanan psikologis memperkuat pertanyaan tentang sejauh mana sistem pendampingan di sekolah bekerja. 

Kini, penyelidikan terus dilakukan oleh polisi dan pemerintah daerah untuk mengurai simpul kebenaran di balik kepergian P yang penuh tanda tanya.

5 Bayi Pontianak Dijual ke Singapura Seharga Rp 16 Juta, Dipesan Sejak Dalam Kandungan

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Mengapa P Mengakhiri Hidupnya?

P (16), seorang siswa kelas 10 di SMAN 6 Garut, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia di rumahnya sendiri pada Senin 14 Juli 2025 subuh.

Ia ditemukan dalam kondisi tidak wajar di lantai dua rumahnya. 

Dugaan awal menyebutkan bahwa P mengakhiri hidup karena mengalami tekanan psikologis yang diduga berkaitan dengan perundungan di sekolah.

Pernyataan ini muncul setelah unggahan ibunda P di media sosial yang menyebutkan anaknya menjadi korban bullying usai dituduh melaporkan teman-temannya yang mengisap vape di lingkungan sekolah.

“Awalnya anak saya dituduh melaporkan teman-temannya yang nge-vape di kelas padahal dia tidak melakukan itu. Suatu hari anak saya mau dipukul ramai-ramai, tangannya sudah dipegangin tapi berhasil kabur ke ruang BK,” tulis sang ibu dalam akun Instagram pribadinya.

Unggahan tersebut sontak viral dan memicu perhatian publik, termasuk Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang turun langsung mengunjungi keluarga korban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved