Berita Viral

Penjual Daging Kucing di Pagar Alam Ditangkap, Warga Resah dan Dokter Ingatkan Bahaya Rabies

Penjual daging kucing di Pagar Alam ditangkap usai videonya viral. Simak bahaya rabies dari konsumsi daging kucing dan imbauan dokter hewan di sini.

YouTube Tribunnews
PENJUAL DAGING KUCING - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews, Kamis 4 September 2025, memperlihatkan penjual daging kucing di Pagar Alam ditangkap usai videonya viral. Simak bahaya rabies dari konsumsi daging kucing dan imbauan dokter hewan di sini. 

Rabies: Ancaman Nyata dari Konsumsi Daging Kucing

Rabies adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang dapat ditularkan kucing. 

Hewan yang terinfeksi rabies biasanya menunjukkan perubahan perilaku drastis, dari sangat agresif hingga mendadak pendiam. 

Gejala lain termasuk kejang, kelumpuhan, kesulitan berjalan, dan air liur berlebihan.

“Kucing yang sudah terinfeksi bisa menggigit apa saja yang bergerak, termasuk manusia. Inilah yang membuat rabies sangat berbahaya,” jelas drh. Jafrizal.

Gejala Rabies pada Manusia

Pada manusia, rabies awalnya kerap disalahartikan sebagai flu biasa karena gejala awalnya berupa demam, nyeri otot, mual, dan kesemutan di area gigitan. 

Namun, kondisi ini bisa berkembang cepat menjadi gangguan neurologis akut seperti:

  1. Agitasi atau rasa gelisah berlebihan
  2. Halusinasi dan kebingungan
  3. Spasme otot saat menelan yang menimbulkan hidrofobia (takut air)
  4. Kejang hingga kelumpuhan

“Rabies memiliki tingkat fatalitas 100 persen bila gejala sudah muncul. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan setelah tahap itu. Oleh karena itu, pencegahan mutlak lebih baik,” tegasnya.

Pentingnya Edukasi Masyarakat

Kasus penjual daging kucing di Pagar Alam menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat luas. 

Kesadaran publik tentang bahaya konsumsi daging yang tidak jelas asal-usulnya harus terus ditingkatkan. 

Edukasi kesehatan, regulasi yang tegas, dan pengawasan pangan menjadi kunci mencegah kasus serupa terulang.

Bagi warga, waspada terhadap daging tanpa label resmi atau tanpa sertifikat dari dinas kesehatan sangatlah penting. 

Sebab, bukan hanya soal kehalalan, tetapi juga menyangkut keselamatan jiwa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved