Breaking News

Kadisdikbud Pontianak Imbau Orang Tua Aktif Awasi Anak di Luar Jam Sekolah

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah anak melakukan pelanggaran hukum.

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Peggy Dania
IMBAU PARA ORANG TUA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti mengimbau orang tua memperhatikan anak-anaknya agar tidak terlibat pelanggaran hukum, Rabu 12 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Anak menjadi tanggung jawab kita semua yaitu orang tua, satuan pendidikan, dan masyarakat.
  • Ia menegaskan, pengawasan terhadap anak tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di luar jam belajar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, mengingatkan pentingnya peran semua pihak dalam mengawasi serta membentuk karakter anak agar terhindar dari pelanggaran hukum.

“Anak menjadi tanggung jawab kita semua yaitu orang tua, satuan pendidikan, dan masyarakat,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Rabu 12 November 2025.

Ia menegaskan, pengawasan terhadap anak tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di luar jam belajar.

“Untuk anak di luar jam sekolah dalam pengawasan orang tua, perlu ada komunikasi yang baik dengan anak sehingga mengetahui lingkungan bergaulnya anak. Anak dipantau tidak berada di luar rumah lagi pada pukul 22.00, sudah berada di rumah, belajar, dan lain-lain,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah anak melakukan pelanggaran hukum.

Satpol PP Pontianak Tak Lelah Bina Anak Jalanan, Sebagian Kembali Mengemis Setelah Rehabilitasi

Di lingkungan sekolah, upaya pembentukan karakter terus dilakukan melalui implementasi tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

“Selalu menanamkan karakter baik kepada siswa-siswinya. Berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat sekitar untuk mengawasi anak-anaknya agar berkarakter positif,” jalasnya. 

Ia menambahkan, kerja sama antara keluarga, sekolah dan masyarakat harus berjalan beriringan.

“Saling mendukung dan saling mengingatkan menjadi dasar perbaikan karakter anak, dan kuat untui bangkit kembali bila terkena bullying dan berprestasi,” katanya.

Sri menekankan pentingnya pengakuan terhadap keberadaan anak sebagai bentuk kepercayaan.

“Pengakuan terhadap keberadaan anak menjadi bekal kepercayaan terhadap anak,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved