HUT Kota Pontianak

Omzet Capai Puluhan Juta, Perajin Manggar Panen Rezeki Jelang HUT Pontianak

Salah satu pelaku usaha yang konsisten memproduksi dan menjual manggar adalah Siau Cin, warga Pontianak yang telah menekuni usaha ini.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
PEMBUATAN MANGGAR - Perajin sedang melakukan pembuatan manggar, di Jalan Tebu, Kota Pontianak, Minggu, 12 September 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jelang perayaan ulang tahun Kota Pontianak setiap bulan Oktober, kerajinan hiasan tradisional berupa manggar kembali ramai dijajakan. 

Salah satu pelaku usaha yang konsisten memproduksi dan menjual manggar adalah Siau Cin, warga Pontianak yang telah menekuni usaha ini selama kurang lebih 5 tahun.

“Kalau jelang HUT Pontianak ya kami jual manggar. Hari biasa kami buka toko,” ujar Siau Cin saat ditemui di tokonya, di Jalan Tebu, pada Minggu, 12 Oktober 2025.

Usaha ini bermula dari ide sederhana yang diberikan oleh guru anaknya.

Saat itu, anak-anak diminta membawa beberapa macam hiasan manggar ke sekolah.

“Gurunya minta anak-anak bawa sampai 5-6 macam. Jadi saya buat banyak sekalian. Rupanya laku, tahun depannya saya lanjutkan jualan,” kenangnya.

Siau Cin mengaku belajar membuat manggar secara otodidak. 

“Awalnya saya beli contoh di toko alat tulis, saya bongkar, lihat bentuknya, terus saya coba ikuti. Potong-potong sendiri, sesuai kreativitas,” ungkapnya.

Untuk menentukan motif dan warna, Siau Cin biasanya sudah menyiapkan beberapa kombinasi. 

“Kalau ada yang pesan warna tertentu, baru kami buatkan khusus,” katanya.

Baca juga: Mills Fun Run Sedot Animo Komunitas Lari di Pontianak

Ia mengatakan, manggar biasanya untuk hiasan di halaman rumah, sekolah, kantor maupun toko, untuk menyemarakkan HUT Pontianak setiap tahunnya.

Untuk harga, manggar dijual mulai dari Rp80.000 hingga Rp350.000, tergantung ukuran dan bahan. 

Pembeli pun datang dari berbagai kalangan di Pontianak, termasuk dari Pasar Tengah dan masyarakat sekitar.

Namun, dibanding tahun-tahun sebelumnya, Siau Cin melihat penurunan antusiasme. 

“Tahun lalu lebih meriah, mungkin karena banyak anak sekolah yang beli. Tahun ini agak sepi,” katanya.

Mengenai omset, Siau Cin menyebutnya fluktuatif. 

“Pada tahun sebelumnya mencapai puluhan juta,” tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved