Festival Lintas Seni Sastra Digelar di Pontianak, Kolaborasi Puisi hingga Tari

Program Penguatan Komunitas Sastra ini adalah upaya untuk menjembatani karya sastra dengan pembaca

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
FOTO BERSAMA - Suasana Foto bersama usai sesi diskusi dalam festival lintas seni di Langkau Etnika Art Space Pontianak, Jumat 26 September 2025. Pertunjukan ini menjadi wujud nyata transformasi kreatif karya sastra ke dalam bentuk seni beragam dan dekat dengan generasi muda. 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Festival Lintas Seni Sastra digelar di Langkau Etnika Art Space, pada 26 hingga 28 September 2025. 
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Penguatan omunitas Sastra yang didukung penuh Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.
Ahmad Mahendra, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, mengatakan program ini penting untuk memperluas jangkauan sastra.
“Program Penguatan Komunitas Sastra ini adalah upaya untuk menjembatani karya sastra dengan pembaca. Karena selama ini, diseminasi buku sastra masih belum optimal. Komunitas sastra berperan sebagai ujung tombak untuk menyebarluaskan karya, dengan cara mendiskusikan dan mengalihwahanakannya,” ujarnya, Minggu 28 September 2025. 
Festival ini berfokus pada eksplorasi dan penyajian karya sastra yang dialihkan ke media seni lainnya.
Para seniman dari bidang teater, tari, dan musik berkumpul untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan menciptakan karya baru dengan menafsirkan ulang teks sastra ke dalam bentuk seni segar dan inovatif.
Diskusi diikuti 40 perwakilan komunitas sastra di Kalbar, menghadirkan dua narasumber. Ahmad Sofian membawakan materi Trajektori Teks: Menyimak Kisah Munawar Kalahan dan Yusakh Ananda.
 Sementara itu, M. Davi Yunanda, membahas Fungsi Teks dalam Membangun Ruang Imajinasi.
Selain diskusi, digelar juga pertunjukan alih media sastra. Sebanyak 12 seniman dari Langkau Etnika menampilkan puisi-puisi terpilih yang diolah menjadi musikalisasi, dramatisasi, dan tari.
Empat repertoar karya maestro puisi Indonesia, Joko Pinurbo, diadaptasi dan dipentaskan secara lintas disiplin.
Pertunjukan ini menjadi wujud nyata transformasi kreatif karya sastra ke dalam bentuk seni beragam dan dekat dengan generasi muda.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved