Viral Pontianak

KISAH Haru Pemulung Pontianak! Tinggal di Kolong Jembatan, Sehari Hanya Raup Rp50 Ribu

Ia terpaksa tinggal di bawah kolong jembatan bersama sang istri dan ketiga anaknya, yang masih berusia 5, 7, 8 Tahun.

Penulis: Peggy Dania | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Peggy Dania
CERITA PEMULUNG PONTIANAK - Jaylani, pemulung di kawasan Jalan Ahmad Yani saat ditemui TribunPontianak.co.id, Selasa 2 September 2025. Jaylani hidup di bawah kolong jembatan bareng istri dan tiga anak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kota Pontianak tak berhenti memberikan cerita-cerita heroik yang datang dari berbagai kalangan.

Cerita heroik kali ini datang dari sesosok lelaki tua yang berprofesi sebagai pemulung.

Namanya Jaylani yang saat ini sudah berusia sepuh yakni 75 tahun.

Ia rutin mengais sampah di kawasan Jalan Ahmad Yani.

Jaylani mengaku sudah empat tahun bekerja sebagai pemulung.

Sebelum itu, ia bekerja serabutan.

"Sebelumnya saya kerja macam-macam, jadi tukang. Tapi sekarang sudah tidak kuat lagi kerja berat. Jadi saya pilih memulung," ucapnya lirih saat ditemui di depan Kantor DPRD Kalbar, Selasa 2 September 2025 pagi.

VIRAL Kondisi Memprihatinkan Rusunawa Pontianak, Penghuni: “Atap Terbang, WC Mampet, Air Bocor”

Tinggal di Bawah Kolong Jembatan

Mirisnya, Jaylani tidak memiliki tempat tinggal alias atap yang layak.

Ia terpaksa tinggal di bawah kolong jembatan bersama sang istri dan ketiga anaknya, yang masih berusia 5, 7, 8 Tahun.

Hanya Mampu Bawa Pulang Rp50 Ribu

Hasil pendapatan Jaylani sepenuhnya dari memulung.

Setiap hari, ia berkeliling memulung sampah plastik, kardus, dan barang-barang bekas untuk dijual kembali.

Namun, hasil memulung tak selalu cukup.

Dalam sehari, ia hanya bisa mengumpulkan sekitar Rp50 ribu. Uang itu harus dibagi untuk makan, minum, dan kebutuhan sehari-hari.

"Mana cukup, paling Rp50 ribu itu. Kadang kurang. Kalau lagi sepi, kita terpaksa makan seadanya aja," katanya pelan.

Masyarakat Kini Bisa Cek Keaslian SKPD Pajak Daerah Pontianak Secara Online dan Gratis

Meski hidup serba kekurangan, Jaylani tetap bersyukur.

Baginya, selama masih ada tenaga ia akan terus berusaha.

Harapan besarnya kini hanya tertuju pada masa depan anak-anaknya.

"Kalau untuk saya, umur segini, bertahan beginilah. Cuma harapan saya, anak-anak dibantu lah. Kalau ada pemerintah atau siapa pun yang mau bantu, Alhamdulillah," ucapnya.

Walaupun penghasilan tidak menentu, Jaylani tetap senang menjadi pemulung yang penting mendapatkan penghasilan. 

"Saya senang jadi pemulung yang penting ada penghasilan, bisa makan, udah syukur sekali," pungkasnya dengan senyum tipis. 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved