Disperindagkop Ungkap Dampak MBG Terhadap Harga Ayam dan Telur di Singkawang
Dedi Irawan, mengatakan terkait dampak Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap harga pasar, khususnya ayam dan telur di Pasar Singkawang.
Penulis: Widad Ardina | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Dedi bilang sudah koordinasi dengan distributor telur, dan dari informasi yang diterima, salah satu faktornya adalah meningkatnya permintaan di pasaran, termasuk dari kegiatan MBG.
- Sedangkan untuk kenaikan harganya, telur yang awalnya berkisar di harga Rp30.000 per kilogram, saat ini sudah mendekati Rp33.000 per kilogram.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Dedi Irawan, mengatakan terkait dampak Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap harga pasar, khususnya ayam dan telur di Pasar Singkawang.
Ia mengatakan adanya kenaikan harga yang cukup signifikan dari bulan Oktober hingga November.
"Berdasarkan pemantauan kami dari bulan Oktober hingga November, terlihat adanya kenaikan harga yang cukup signifikan, terutama pada komoditas ayam dan telur ayam negeri," katanya saat diwawancarai tribunpontianak.co.id, pada Senin 10 November 2025.
Kata dia, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pada periode Oktober–November biasanya tidak terjadi kenaikan harga telur. Namun, tahun ini berbeda.
"Sesuai dengan prinsip ekonomi, ketika permintaan meningkat, maka harga juga ikut naik," ucapnya.
Dedi bilang sudah koordinasi dengan distributor telur, dan dari informasi yang diterima, salah satu faktornya adalah meningkatnya permintaan di pasaran, termasuk dari kegiatan MBG.
Sedangkan untuk kenaikan harganya, telur yang awalnya berkisar di harga Rp30.000 per kilogram, saat ini sudah mendekati Rp33.000 per kilogram.
Sementara untuk harga ayam, dari data portal perdagangan yang dipantau, pada akhir Oktober terjadi kenaikan yang cukup tajam, dan di bulan November harga ayam berada di kisaran Rp45.000 per kilogram.
Selain ayam dan telur, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan.
Baca juga: Kapolres Singkawang Ziarah Nasional Hari Pahlawan 2025, Teladani Semangat Juang Para Kusuma Bangsa
Misalnya cabai keriting, cabai rawit, cabai merah besar, kedelai, serta gula pasir. Kenaikan kedelai dipengaruhi karena kita masih bergantung pada impor dari Amerika Serikat.
Begitu juga bawang putih, 99 persen pasokannya berasal dari impor, sehingga harganya cenderung fluktuatif.
Sedangkan untuk pengawasan, Dinas Perdagangan tidak melakukan pengawasan langsung terkait distribusi oleh MBG.
"Tugas kami adalah memantau perkembangan harga setiap hari. Petugas kami memonitor harga di dua pasar besar, yaitu Pasar Beringin dan Pasar Alianyang," ungkapnya.
Dedi menegaskan melalui petugas yang memonitor harga yang kemudian melaporkannya melalui SP2KP dan portal perdagangan.
"Data ini bersifat real time, kecuali pada hari Sabtu dan Minggu," tutupnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Hari Pahlawan, Bupati Karolin Ajak Mewarisi Semangat Perjuangan |
|
|---|
| DAD Kota Pontianak Gelar Rakerda III, Bahas Sinergi Budaya dan Rencana Event Multi Etnis |
|
|---|
| Pemkab Sambas Launching Aplikasi APIK-PAS, Sosialisasikan Sidang Isbat Nikah di Teluk Keramat |
|
|---|
| Sinergi DPRD-Pemkot Pontianak, Program Pengentasan Kemiskinan Diperkuat |
|
|---|
| Warga Bika Kapuas Hulu Tuntut PT BIA Bayar Rp 8 Juta Perhektar, Perusahan Belum Berikan Kejelasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Dedi-Irawan-mengatakan-adanya-kenaikan-harga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.