Gerakkan Meja Sehat Melalui Inovasi Pangan Lokal, Upaya Pencegahan Stunting di Desa Kajang Baru
Pendekatan ini tidak hanya menekankan transfer teknologi dan keterampilan, tetapi juga penguatan kelembagaan agar program dapat ...
Ringkasan Berita:
- Stunting masih menjadi salah satu permasalahan gizi kronis yang serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
- Untuk mengatasi permasalah stunting salah satu upaya yang dilakukan dengan program Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM dengan mengusung pendekatan multidisiplin, program ini menyasar dua mitra utama.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKARA ini merupakan salah satu wujud nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Melalui kegiatan ini, kami STIKARA berupaya menjalin kerja sama yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dan masyarakat, guna mendukung, Program pemerintah yaitu mendukung ketercapaian Asta Cita mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi kreatif serta Tercapainya tujuan SDGs Tanpa Kemiskinan dan Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa/PM-BEM STIKARA Sintang diharapkan menjadi solusi permasalahan Program pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi dan edukasi di Desa Kajang Baru, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Jumlah KK pada Desa Kajang baru berdasarkan data 2024 terdiri atas 441 KK dan sebagian besar penduduk memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan SMA dengan jenis pekerjaan terbesar adalah sebagai petani dan wiraswasta.
Stunting masih menjadi salah satu permasalahan gizi kronis yang serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Ini dirancang sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem dan pemanfaatan sumber daya lokal yang belum optimal.
Baca juga: Sintang Siap Jadi Tuan Rumah Raimuna Daerah se-Kalimantan Barat 2025
Angka Stunting di Kabupaten Sintang Prevelensi stanting pada Tahun 2023 dengan presentase 24,8 persen dan naik menjadi 31 % pada Tahun 2024 dan di Desa Kajang Baru menempati urutan ke 7 dari 26 desa dengan jumlah stunting berjumlah 13 balita Stunting dari 323 balita di Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang.
Untuk mengatasi permasalah stunting salah satu upaya yang dilakukan dengan program Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM dengan mengusung pendekatan multidisiplin, program ini menyasar dua mitra utama, yaitu UMKM Paguyuban Kajang Baru dan PKK Desa Kajang Baru, yang selama ini memiliki potensi besar dalam pengolahan produk lokal, namun menghadapi kendala dalam hal kapasitas produksi, kualitas produk, pemasaran, serta manajemen organisasi.
Pada mitra pertama, UMKM Paguyuban Kajang Baru, usaha yang dijalankan meliputi olahan pangan berbasis lokal seperti Wajik kacang hijau, keripik tempe, keripik singkong dan manisan salak, olahan pangan tersebut menjadi salah satu upaya untuk menurunkan stunting didesa Kajang Baru.
Namun, keterbatasan peralatan dan teknologi menyebabkan kapasitas produksi tidak maksimal, kualitas produk tidak seragam, dan daya saing produk rendah di pasar.
Untuk mengatasi hal ini, Pemberdayaan Masyarakat Oleh "Badan Eksekutif Mahasiswa" STIKARA kepada UMKM Paguyuban Kajang Baru dan PKK di Desa Kajang Baru Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang dilaksanakan oleh Lea Masan, S.ST., M.Kes Ketua Pengusul, Ibu Rizki Amartani, S.ST., M.Kes Anggota Pelaksana, Aditiya Sardi, SKM., MMR Anggota Pelaksana memberikan solusi berupa introduksi teknologi tepat guna (TTG), seperti mesin giling biji salak, alat pengering biji-bijian, mesin pemotong keripik, mesin pengering buah dan sayur (Spiner), serta mesin vacuum sealer, kompror dan dandang.
Selain itu, dilakukan pelatihan diversifikasi produk berbasis bahan lokal, peningkatan keamanan pangan dan pengemasan higienis, serta penguatan di bidang pemasaran melalui pelatihan branding, strategi digital marketing, pengurusan izin NIB dan Sertifikat Halal, dan koneksi distribusi produk ke toko oleh-oleh maupun marketplace lokal.
Dengan upaya ini, diharapkan UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi, menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif, serta memperluas pasar.
Sementara itu pemberdayaan kepada ibu-ibu PKK Desa Kajang Baru sebagai mitra kedua memiliki peran penting dalam penggerakan sosial dan pemberdayaan keluarga, namun menghadapi tantangan berupa rendahnya kapasitas manajemen organisasi dan kurangnya edukasi gizi keluarga.
Saat ini PKK masih mengalami kendala dalam pengetahuan tentang Makanan Sehat serta pengetahuan tentang upaya pencegahan stunting pada Balita dan Gizi pada Ibu Hamil.
| Tim Penggerak PKK Sambas Bina Desa Lokus Stunting di Tangaran |
|
|---|
| Camat Sukadana Pimpin Penguatan Peran Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting |
|
|---|
| Kontribusi Dosen Universitas PGRI Pontianak dalam Peningkatan Kompetensi Guru Fisika di Bengkayang |
|
|---|
| Empat Desa di Kayong Utara Siap Dinilai BPKP atas Kinerja Penurunan Stunting |
|
|---|
| Bupati Karolin Ingatkan Pentingnya Kesehatan Ibu Hamil Cegah Stunting |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/PENINGKATAN-Serah-Terima-Alat-dan-Peningkatan-Kapasitas-Monitoring.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.