Upaya Penculikan Siswi MTsN Singkawang

KRONOLOGI dan Modus Percobaan Penculikan Dua Siswi MTsN 1 Singkawang : "Dek, Masuk Dek" Ucap Pelaku

Memanggil kedua siswi agar naik ke mobil dengan mengatakan "Dek, masuk dek," dan mengaku bahwa ajakan itu atas permintaan ibu

Penulis: Widad Ardina | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kepala Sekolah MTSN 1 Singkawang, Ajat Sudrajat, saat diwawancarai pada Kamis 30 Oktober 2025. Ia menjelaskan kronologi dua siswi, berinisial A (kelas VII E) dan W (kelas VII B), nyaris menjadi korban diduga percobaan penculikan, pada Selasa 21 Oktober 2025 sore. 

Kemudian kedua orang siswi yang bersangkutan, usai mendengar kabar itu, langsung melaporkan kejadian ini kepada wali kelas, yang diteruskan kepada pihak madrasah.

Baca juga: DUKA di SMAN 2 Pontianak! Putri Aipda Sugino Dinyatakan Meninggal Usai Insiden Terjatuh di Sekolah

"Setelah berdiskusi dengan Waka Humas dan Waka Kurikulum, kami dari pihak madrasah memutuskan untuk melaporkan secara resmi ke pihak kepolisian, baik Polres Singkawang maupun Polsek Singkawang Utara, dengan tembusan ke Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang," ungkapnya.

Beruntungnya, usai kejadian ini dan membuat laporan ke pihak kepolisian. Keesokan harinya Rabu 22 Oktober 2025, tim dari Polres dan Polsek datang langsung ke madrasah. 

"Kedua siswa kami dipanggil untuk dimintai keterangan, dan mereka menyampaikan kronologi sesuai yang mereka ceritakan kepada kami,” jelas Kepsek.

Dari hasil keterangan siswa, mobil yang digunakan diduga jenis Toyota Kijang atau Calya, berwarna abu-abu.

Ajat Sudrajat, berharap dengan kejadian ini pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan orangtua. 

“Kami berharap kasus ini bisa cepat terungkap, supaya tidak menimbulkan kekhawatiran bagi siswa, orangtua, maupun dunia pendidikan di Kota Singkawang,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, madrasah telah menambah dua unit CCTV di area ruang tunggu jemputan siswa.

Saat ini total sudah ada delapan titik CCTV aktif di dalam lingkungan madrasah.

Namun, area depan gang belum terjangkau karena keterbatasan jaringan internet sekolah.

“Kami berencana mengajukan permohonan ke Dinas Kominfo agar bisa dipasang CCTV di depan madrasah, supaya area luar juga bisa terpantau,” tambahnya.

Sebelumnya, jam pulang sekolah sekitar pukul 14.20 WIB.

Namun, pada saat hari kejadian tersebut, sekolah tengah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sehingga siswa-siswa pulang terlambat dari jam pulang seperti biasanya dan jemputan orangtua dijadwalkan pukul 16.00 WIB.

"Siswa-siswa biasanya dijemput orangtua atau menggunakan bus Dinas Perhubungan yang melayani antar-jemput siswa setiap hari.

Namun pada hari kejadian, karena kegiatan ekstrakurikuler (tilawah), mereka pulang lebih lama sementara bus sudah tidak ada," ungkapnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved