Maut Bus Damri Pontianak

Cinta yang Terhenti di Tengah Jalan! Encep Pemuda Pontianak Wafat Saat Menabung untuk Pernikahan

Awalnya saya juga emosi, siapa yang tidak? Tapi makin pagi saya sadar, udahlah… kita ikhlaskan saja.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
BERI KETERANGAN - Ayah korban saat diwawancarai Tribun Pontianak di rumah duka,di Jalan Sungai Jawi, Pontianak, Minggu 26 Oktober 2025 malam. Anaknya Encep menjadi korban tabrakan maut bus Damri di Sungai Jawi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Suasana haru menyelimuti rumah di Gang Waspada V, Jalan Sui Jawi, Pontianak.

Keluarga, kerabat dan tetangga masih berdatangan ke kediaman almarhum Khoirul Rosikin, pemuda berusia 23 tahun yang akrab disapa Encep.

Ia meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan antara sepeda motor dan bus Damri pada Minggu dini hari, Minggu 26 Oktober 2025.

Di tengah suasana duka itu, keluarga almarhum menerima kedatangan berbagai pihak termasuk Ramadhan (36), sopir Damri yang turut terlibat dalam kecelakaan tragis tersebut.

Momen pertemuan keduanya menjadi gambaran kuat tentang keikhlasan, penyesalan, dan kemanusiaan.

Baca juga: Duka dan Pengampunan! Ramadhan Sopir Bus Damri Maut Dimaafkan Keluarga Korban Almarhum Khoirul

"Ini semua sudah takdir Allah. Kita tidak mungkin mau hal seperti ini terjadi. Tapi saya sudah ketemu langsung dengan sopirnya, dan saya ampuni dia, dia datang bersujud, menangis di hadapan saya. Saya maafkan. Sama-sama manusia, kita ingin yang terbaik" ujar ayah almarhum. 

Ayah Encep bahkan meminta kepada pihak Damri agar tidak memberhentikan sopir tersebut. 

"Namanya hidup, kita punya hati, punya nurani. Apalagi sopir itu punya anak tiga yang masih kecil-kecil. Saya mohon jangan diberhentikan. Saya sudah maafkan," ujarnya lirih.

Menurut sang ayah, almarhum Encep dikenal sebagai anak yang baik, rajin, dan tidak pernah punya masalah dengan siapa pun. 

Baca juga: TABRAKAN Maut Bus Damri Pontianak, Manajer Usaha Riska Mona: Kami Tetap Bertanggung Jawab

"Alhamdulillah, sampai sekarang pun dia selalu baik-baik saja. Tidak ada permusuhan dengan siapa pun," kenangnya.

Encep bekerja di perusahaan Wings di Jalan Trans Kalimantan, Sungai Ambawang, dan dikenal gigih mencari nafkah.

Ia disebut tengah menabung untuk menikahi kekasihnya setelah enam tahun menjalin hubungan. 

"Anak saya ini kerja buat masa depannya, buat pernikahannya," kata sang ayah.

Kecelakaan yang merenggut nyawa Encep terjadi saat ia pulang kerja menuju rumah di Jalan Sui Jawi.

Keluarga baru mengetahui kabar duka itu setelah seorang pengemudi ojek menunjukkan KTP milik korban. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved