Tjhai Chui Mie Tekankan Penanganan Stunting Harus Dilakukan Secara Keroyokan

“Maksudnya kegiatan ini untuk mencari titik-titik stunting di wilayah kita. Dengan data yang jelas, mulai dari kelurahan hingga RT, kita bisa

Penulis: Widad Ardina | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WIDAD ARDINA
FOTO BERSAMA - Foto bersama dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pembina Posyandu Kota Singkawang yang digelar di Hotel Mahkota, pada Kamis 16 Oktober 2025. Dalam arahannya, Wali Kota menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka stunting di Singkawang yang saat ini masih berada di kisaran 20 persen. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pembina Posyandu Kota Singkawang yang digelar di Hotel Mahkota, pada Kamis 16 Oktober 2025.

Dalam arahannya, Wali Kota menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka stunting di Singkawang yang saat ini masih berada di kisaran 20 persen.

“Maksudnya kegiatan ini untuk mencari titik-titik stunting di wilayah kita. Dengan data yang jelas, mulai dari kelurahan hingga RT, kita bisa fokus melakukan penanganan,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan.

HUT ke-24, Pemkot Singkawang Siapkan 2.400 Paket Sembako Murah

Ia menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hardin, atas inisiatifnya menggelar kegiatan tersebut yang melibatkan para pembina Posyandu, camat, dan dinas terkait.

“Kita akan lakukan upaya bersama atau keroyokan. Semua stakeholder harus bergerak, karena penanganan stunting ini tidak bisa sendiri-sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, upaya menekan stunting harus dilakukan secara berkelanjutan dan dievaluasi secara rutin setiap tiga bulan. 

Pemerintah juga akan memberikan perhatian khusus kepada ibu-ibu muda yang sedang hamil dan keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.

“Kita ajak semua bergerak bersama. Anak-anak yang mengalami stunting dan ibu hamil dari keluarga kurang mampu akan mendapat perhatian dan bantuan rutin berupa makanan bergizi,” lanjutnya.

Tjhai Chui Mie juga menyoroti pentingnya edukasi bagi masyarakat yang belum memahami bahaya stunting.

“Kalau ada masyarakat yang belum paham, kita akan berikan pemahaman dengan jelas. Kalau tidak ada edukasi dan kepedulian terhadap anak, tentu sulit menurunkan angka stunting. Di sini peran penyuluh dan kader Posyandu sangat penting,” tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved