Murka Bupati Sujiwo Kepada Pihak Angkasa Pura Bandara Supadio Pontianak
Tak sampai di situ saja. Kekesalannya memuncak ketika saat melakukan pengecatan disalah satu tugu bangunan di area tersebut. Karyawan
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Belum lama ini heboh di media sosial yang menunjukkan kemarahan dari sosok kepala daerah di Kabupaten Kubu Raya, Sujiwo.
Bahkan saat dikonfirmasi, ia juga tegas menyampaikan kejadian itu bermula ketika pihaknya sedang menjawab persoalan masyarakat yang mengaku cemas lantaran jalan arteri supadio atau tepatnya di area sekitar bundaran bandara supadio minimnya penerangan.
Untuk itulah, Sujiwo berinisiatif memberikan penerangan dan lampu hias agar dapat menerangi jalan tersebut sekaligus memperindahnya dengan lampu warna-warni yang terpasang di batang pohon di sisi jalan tersebut.
Namun, saat proses pemasangan. Sujiwo menyebutkan saat itu jajarannya sempat mendapatkan teguran dari salah seorang oknum yang diduga bagian dari Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara Supadio Pontianak.
"Kemarin Kadis PU saya ditegurnya ini lampu siapa, dari mana alirannya, kaya diinterogasi gitu loh. Saya rasa kita kan sama-sama abdi negara harusnya tau lah oh ini pemerintah dan datanglah ke kantor untuk menyampaikannya jangan dengan cara seperti interogasi seperti itu. Itu yang saya kecewa banget," katanya kepada wartawan, Rabu 8 Oktober 2025.
Tak sampai di situ saja. Kekesalannya memuncak ketika saat melakukan pengecatan disalah satu tugu bangunan di area tersebut. Karyawan yang bekerja diminta untuk berhenti bekerja.
"Ketika karyawan sudah kerja itu di suruh stop, harusnya tidak seperti itu dan ada etikanya. Kalau pun memang ada mekanisme dan prosedurnya sampaikan pada kita. Tolong pak disurati dulu atau apa, kita pasti lakukan tidak langsung stop seperti itu," tegasnya.
Kendati demikian, dirinya mengaku masih melapangkan dada untuk menerima pernyataan sikap dari pihak Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara Supadio Pontianak tersebut.
"Kami masih membuka diri. Kalau mau kolaborasi ya silakan monggo, tapi kalau mau dibongkar ya silahkan. Punya aset ya dirawat lah, di jaga. Kalau memang gak mampu ya ngomong tidak mampu, gak bisa ya ngomong gak bisa," ujarnya.
"Saya ingin sampaikan kepada jajaran PT. Angkasa Pura mohon kiranya hal-hal yang sepele gak perlu dipersulit. Kalau memang prosedurnya harus mengirimi surat dulu, kan bisa datang ke kantor bukan main stop-stop seperti itu. Kita seolah melakukan tindakan ilegal," tambahnya.
Dengan ini dirinya mengaku siap untuk mengembalikan area sekitar seperti kondisi semula namun dengan catatan setelah dikembalikan agar aset tersebut untuk dibongkar.
"Maka kalau memang mau dikembalikan cat nya kita kembalikan. Tapi habis itu kita minta tolong di bongkar saja lah. Tidak usah ada aset ditempat kita. Sama-sama plat merah harusnya bisa sama-sama memahami," pungkasnya.
Sementara itu, pihak Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara Supadio Pontianak saat dimintai keterangan dan hak jawab masih enggan memberikan komentar.
Upaya konfirmasi dengan menghubungi kontak humas pun masih terus dilakukan dan belum adanya tanggapan. (*)
Bupati Sujiwo
Bupati Kubu Raya Sujiwo
Sujiwo
Angkasa Pura Indonesia
Bandara Supadio Pontianak
Kubu Raya
Kalbar
Kalimantan Barat
Rabu 8 Oktober 2025
Pemkot Singkawang Telah Siapkan 57 Hektare Lahan Baru untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar: Produksi Jagung Capai 111 Ribu Ton, Wujud Nyata Ketahanan Pangan Nasional |
![]() |
---|
Terkait Dana Transfer Dipangkas Rp 200 Miliar Lebih, Ini Tanggapan Bupati Sanggau Yohanes Ontot |
![]() |
---|
Kapolda Kalbar Tekankan Pentingnya Benih, Pupuk, dan Treatment untuk Hasil Jagung Berkualitas |
![]() |
---|
Dittahti Polda Kalbar Monitoring Pelaksanaan SOP Perawatan Tahanan & Barang Bukti di Polres Ketapang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.