Dinkes Sambas Imbau Waspada Penyakit Menular Musim Penghujan

Berikutnya, jelas dia, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA akibat kelembapan udara tinggi.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
PENYAKIT MENULAR - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Ganjar Eko Prabowo. Ia mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit menular musim penghujan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis 18 September 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit menular musim penghujan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis 18 September 2025.

Kepala Dinkes Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengatakan, Kabupaten Sambas saat ini telah memasuki musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. 

"Kondisi cuaca tersebut berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat seperti menimbulkan banjir, tanah longsor serta risiko meningkatnya berbagai penyakit penyakit menular," ungkap Ganjar Eko Prabowo.

Ganjar Eko Prabowo menyebutkan, terdapat beberapa penyakit yang berpotensi meningkat selama musim penghujan antara lain demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga diare.

"Demam Berdarah Dengue atau DBD akibat meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti. Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri dari air banjir yang tercemar urine hewan," kata Ganjar.

Berikutnya, jelas dia, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA akibat kelembapan udara tinggi.

Lantas diare dan penyakit saluran pencernaan lainnya akibat kualitas air bersih yang menurun.

Sementara di Kabupaten Sambas belum ada peningkatan kasus yang signifikan yang disebabkan oleh musim penghujan.

Baca juga: DAFTAR 6 Madrasah Ibtidaiyah Lengkap Alamat dan Status Akreditas di Kecamatan Sambas

Ganjar Eko Prabowo mengungkapkan, kasus DBD/DHF terlaporkan pada Agustus 2025 tercatat 30 kasus. Sementara 492 kasus ISPA bukan Pneumonia seperti batuk dan pilek.

"Seperti kasus DBD/DHF saat ini terlaporkan di bulan Agustus sebanyak 30 kasus, ISPA bukan Pneumonia seperti batuk, pilek sebanyak 492 kasus," ujarnya.

Lanjut dia, angka kasus GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies) sebanyak 16 Kasus gigitan.

Sementara untuk kasus rabies masih belum ada ditemukan di Kabupaten Sambas (0 kasus).

Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Sambas mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan yang saat ini tengah melanda wilayah Sambas dan sekitarnya.

"Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut, menguras dan menutup tempat penampungan air secara rutin. Menggunakan obat anti nyamuk atau kelambu saat tidur," katanya.

Dia menambahkan, langkah berikutnya menghindari kontak langsung dengan air banjir dan menggunakan pelindung diri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved