Ika Bersyukur Program JKN Bantu Jalani Operasi di RS Vincentius

Selama menjalani proses pengobatan di rumah sakit, Ika merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN.

|
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
DOK BPJS SINGKAWANG
Ika Trisnawati (41), Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Memiliki perlindungan kesehatan yang dapat diandalkan menjadi hal penting yang disadari oleh Ika Trisnawati (41).

Dirinya yang bekerja sebagai seorang guru SMP di Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas ini bercerita telah memanfaatkan kepesertaan JKN miliknya setelah dirinya didiagnosa mengalami gangguan pada kelenjar thyroid.

Sebelumnya, Ika mengaku sempat mencoba pengobatan herbal dan tradisional untuk mengatasi keluhan yang dirasakannya.

Namun setelah beberapa waktu tidak menunjukkan perbaikan berarti, ia pun memutuskan untuk mencari penanganan medis yang lebih tepat melalui fasilitas kesehatan resmi.

“Saya awalnya mengira gejala ini bisa saya atasi sendiri dengan pengobatan herbal. Namun setelah cukup lama saya jalani, rasa tidak nyaman di leher justru semakin terasa. Saat itu saya baru sadar bahwa ini bukan hal sepele dan akhirnya saya pergi memeriksakan diri ke rumah sakit,” ungkap Ika saat ditemui di Rumah Sakit Vincentius Singkawang.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis, dokter mendiagnosa bahwa Ika mengalami kelainan pada kelenjar thyroid yang memerlukan tindakan operasi.

Baca juga: Konsisten Jalani Pengobatan Diabetes, Intan Rasakan Besarnya Manfaat Program JKN

Dokter menjelaskan bahwa kondisi tersebut bisa berisiko apabila dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, bahkan terdapat kemungkinan penyakit tersebut termasuk jenis yang ganas.

Ia juga diinformasikan bahwa tidak menutup kemungkinan tindakan operasi akan dilakukan lebih dari satu kali, tergantung dari hasil pemeriksaan lanjutan setelah operasi pertama yang akan dijalaninya dalam waktu dekat.

“Ketika dokter menjelaskan kemungkinan sifat penyakitnya dan perlunya operasi, tentu saya kaget dan khawatir. Tapi saya juga merasa bersyukur karena seluruh proses pengobatan ini bisa saya jalani tanpa harus memikirkan biaya, karena semua ditanggung oleh Program JKN,” tuturnya dengan rasa lega.

Selama menjalani proses pengobatan di rumah sakit, Ika merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN.

Ia mengatakan tidak mengalami kendala apa pun baik dalam hal administrasi maupun pelayanan medis yang ia terima di rumah sakit.

Semua proses dari pendaftaran hingga tindakan medis dijalani dengan lancar sesuai prosedur, dan seluruh petugas melayani dengan ramah dan informatif.

“Alhamdulillah, semua proses berjalan baik dari awal sampai sekarang. Petugas rumah sakit sangat membantu, tidak ada yang menyulitkan. Saya juga terbantu dengan informasi dari petugas BPJS Kesehatan yang menjelaskan prosedur dengan sangat jelas. Saya merasa aman dan nyaman menjalani semua ini,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Ika juga memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk mengambil antrean layanan rumah sakit secara daring.

Dengan fitur antrean online yang tersedia dalam aplikasi, ia tidak perlu lagi datang lebih awal dan menunggu lama di rumah sakit, karena antrean sudah bisa dipesan dari rumah sesuai dengan jadwal pelayanan yang tersedia.

“Waktu saya mau kontrol ke dokter, saya buka Mobile JKN dan ambil antrean dari rumah. Sampai di rumah sakit, saya tinggal menunggu dipanggil sesuai nomor. Ini sangat membantu dan menghemat waktu, apalagi buat saya yang punya aktivitas mengajar setiap hari,” jelas Ika.

Inovasi digital melalui Mobile JKN memang menjadi salah satu upaya BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan akses layanan bagi seluruh peserta.

Aplikasi ini memuat berbagai fitur penting mulai dari pendaftaran pelayanan, antrean online, cek tagihan iuran, hingga melihat riwayat pelayanan kesehatan.

Penggunaan teknologi ini sejalan dengan komitmen peningkatan pelayanan yang adaptif dan efisien.

Keputusan Ika untuk beralih dari pengobatan tradisional ke layanan medis terbukti menjadi langkah yang tepat.

Ia menyadari bahwa penanganan penyakit tertentu memang memerlukan intervensi medis profesional, apalagi jika kondisinya bisa memburuk bila tidak segera ditangani.

Sebagai seorang pendidik, Ika juga merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengajak masyarakat agar tidak takut berobat dan memanfaatkan program JKN secara optimal.

“Buat saya, kesehatan itu tidak bisa ditunda. Kalau memang merasa ada keluhan, lebih baik langsung periksa ke fasilitas kesehatan. Jangan ragu, karena dengan mengikuti prosedur dan menjadi peserta aktif JKN, semua bisa dijalani dengan lebih mudah. Saya pribadi sangat bersyukur bisa menjalani operasi ini tanpa terbebani biaya,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved