UPDATE Misteri Kematian Mirnawati di Kayong Utara, Keluarga Ungkap Barang Korban Ikut Hilang
Keluarga juga mengungkap sejumlah barang milik Mirawati yang hilang, antara lain dua unit telepon genggam.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Kasus kematian Mirawati (27) pekerja di perkebunan kelapa sawit di Desa Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara, Kalimantan Barat yang ditemukan tewas mengenaskan di mess termpatnya bekerja pada Sabtu 6 September 2025 dini hari masih menyisakan misteri.
Keluarga besar Mirawati masih menanti kejelasan atas kematian putri mereka yang dinilai tidak wajar itu.
Ibunda korban, Jaitun, mengaku sangat terpukul atas kepergian anak sulungnya itu.
Ia menuturkan, sejak prosesi pemakaman polisi sempat hadir, namun setelah itu keluarga tidak lagi menerima informasi perkembangan penyelidikan dari pihak kepolisian.
“Ketika jenazah datang, polisi ada sampai waktu pemakaman. Tapi setelah itu sampai sekarang belum ada kejelasan lagi,” jelas Jaitun saat ditemui Tribun Pontianak di kediamannya, Jalan Sungai Gali, Pangkalan Buton, Sukadana, Kayong Utara, Senin 15 September 2025.
Barang-barang Mirawati Ikut Hilang
Keluarga juga mengungkap sejumlah barang milik Mirawati yang hilang, antara lain dua unit telepon genggam, satu sepeda motor, laptop, dompet, serta beberapa tas.
“Kami minta keadilan ditegakkan. Polisi harus segera mengungkap pelakunya. Jangan sampai kasus ini dipersulit,” tegas Jaitun.
• Uang Duka Belum Ada, Keluarga Almarhum Mirawati Tagih Tanggung Jawab Perusahaan
Ia pun mengaku kehilangan sosok anak sulung yang selama ini menjadi harapan keluarga.
“Anak saya ini tulang punggung keluarga. Kami hanya ingin ada kejelasan, kenapa dia bisa meninggal dengan cara seperti itu,” pungkasnya.
Jitun juga berharap kepada pihak kepolisian untuk terus mengusut kasus ini sampai tuntas.
Uang Duka Belum Ada
Keluarga mengungkap hingga setelah hampir 10 hari Mirawati tewas, keluarga belum pernah menerima santunan uang duka atau uang belasungkawa dari pihak prusahaan.
“Uang duka sampai sekarang belum ada. seharusnya uang duka atau uang bela sungkawa itukan wajib,” ungkap Jaitun.
Jaitun menegaskan, pihak perusahaan seharusnya menunjukkan kepedulian terhadap keluarga korban, terlebih Mirawati merupakan tulang punggung keluarga dan masih berstatus karyawan aktif.
“Kami sangat berharap ada perhatian dari perusahaan. Ini bukan hanya soal santunan, tapi juga kepedulian pada keluarga yang sedang berduka,” tegasnya.
• Diduga Dibunuh, Mirnawati Ditemukan Tewas di Mess Perkebunan Sawit
Sosok Mirnawati di Mata Paman
Paman Mirnawati, Saidi menuturkan selama ini Mirnawati dikenal sebagai sosok yang pendiam, tidak pernah terlibat konflik, serta fokus bekerja di perusahaan sawit tempatnya mengabdi lebih dari 10 tahun.
“Almarhum tidak pernah ribut dengan orang, tidak pernah cerita ada masalah. Dia sudah bekerja di perusahaan itu lebih dari 10 tahun,” ungkapnya.
Kematian misterius Mirawati Kayong Utara
Kayong Utara
Kasus pekerja sawit tewas di mess kayong utara
Mirawati tewas di Lubuk Batu Simpang Hilir
Barang hilang usai kematian Mirawati
Polisi belum ungkap pelaku kematian Mirawati
Mirnawati
Peringati HUT Lalu Lintas, Satlantas Polres Kayong Utara Gelar Polantas Menyapa |
![]() |
---|
Uang Duka Belum Ada, Keluarga Almarhum Mirawati Tagih Tanggung Jawab Perusahaan |
![]() |
---|
“Anak Saya Tulang Punggung Keluarga” – Jaitun Harap Kematian Mirawati Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Polantas Polres Kayong Utara Anjangsana dan Bansos dalam Rangka HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 |
![]() |
---|
Sambut Sekda Kalbar, Bupati Romi Wijaya Tunjukkan Produk Unggulan Kayong Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.