TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nama Bupati Pati, Sudewo menjadi paling populer dalam percakapan warga Indonesai sepanjang bulan Agustus 2025.
Sudewo menghadapi tekanan publik yang menginginkan dirinya mundur dari jabatanya.
Gelombang protes besar masyarakat di Kantor Bupati Pati yang datang berduyun-diyung bersuara.
Meski Sudewo menyatakan siap menghadapi proses konstitusional, tekanan publik, sorotan nasional, dan penyelidikan KPK membuat peluangnya untuk bertahan sebagai kepala daerah semakin dipertanyakan.
Kabupaten Pati kembali bersiap menghadapi gelombang protes besar.
Senin 25 Agustus 2025 Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu akan turun ke jalan untuk mengawal proses hak angket DPRD yang berpotensi berujung pada pemakzulan Bupati Sudewo.
Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi 13 Agustus yang sempat ricuh akibat kebijakan kenaikan PBB-P2.
• DAFTAR Harta Kekayaan Ketua DPRD Pati Ali Badrudin yang Ketok Hak Angket Pansus Pemakzulan Sudewo
Di tengah tekanan publik dan sorotan nasional, Sudewo kini menunggu langkah DPRD yang akan menentukan nasib jabatannya.
Demo besar kembali digelar di Kabupaten Pati karena warga masih menuntut pemakzulan Bupati Sudewo.
Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi 13 Agustus yang sempat ricuh, dipicu oleh kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen yang dinilai memberatkan masyarakat.
Meski kebijakan itu telah dibatalkan, warga tetap melanjutkan protes karena sejumlah kebijakan lain juga dipersoalkan, seperti:
Penolakan terhadap sistem lima hari sekolah
Kritik terhadap renovasi Alun-Alun Pati senilai Rp2 miliar
Penolakan pembongkaran Masjid Alun-Alun Pati
Sorotan terhadap proyek videotron senilai Rp1,39 miliar