TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Asisten Deputi Produksi dan Digitalisasi Usaha Kecil Kementerian UMKM RI, Dr. Ali, ST., M.Si, membuka kegiatan bertajuk “Asistensi Produksi melalui Layanan Digital” di Hotel Orchadz Gajah Mada, Pontianak, Kamis 14 Agustus 2025.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital sekaligus mendorong hilirisasi produk, khususnya komoditas kratom, agar memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar global.
Menurut Dr. Ali, regulasi saat ini sudah membuka peluang legal bagi UMKM untuk memasarkan produk kratom ke luar negeri.
“Komoditas ini memiliki potensi besar. Saat ini masih berhenti di bentuk tepung. Jika dikembangkan ke proses hilirisasi yang lebih tinggi, nilai tambahnya akan meningkat signifikan,” jelasnya.
Ia menegaskan, keberhasilan hilirisasi memerlukan sinergi berbagai pihak, mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, hingga pelaku UMKM.
“Kita harus satukan persepsi, membuat langkah bersama yang terukur, dan membentuk kelompok kerja (pokja) untuk mewujudkan hilirisasi sesuai amanah RPJMN 2024–2029,” tambahnya.
• Hadiri Peringatan Hari UMKM, Edi Rusdi Kamtono Sebut UMKM Tulang Punggung Perekonomian Bangsa
Dr. Ali juga menyoroti pentingnya digitalisasi untuk mendukung efisiensi UMKM.
Melalui platform digital yang tengah disiapkan Kemenkop UKM, UMKM dapat berinteraksi dengan pakar untuk mendapatkan asistensi produksi.
Platform ini bahkan akan dilengkapi fitur robotik berbasis AI untuk memberikan jawaban cepat atas permasalahan yang dihadapi UMKM.
Jika AI tidak mampu memberikan solusi, masalah akan diteruskan kepada pakar secara langsung.
Selain membantu proses produksi, platform ini juga akan terhubung dengan lembaga keuangan dan agregator.
“Melalui mekanisme business pitching dan business matching, dukungan pendanaan akan lebih tepat sasaran tanpa harus melalui survei berulang,” jelas Dr. Ali.
Untuk keberlanjutan program, Kemenkop UKM menggandeng dinas terkait di daerah sebagai mitra pendamping.
Setelah pengenalan awal dan coaching clinic, akan dilakukan pelatihan Training of Trainers (ToT) agar pendampingan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Hilirisasi kratom dinilai mampu membuka peluang kerja yang signifikan.