Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak, Rendrayani, mengungkapkan bahwa selain dana pembangunan, pihaknya juga memperoleh tambahan bantuan DAK berupa koleksi buku baru dan perlengkapan mebeler.

Gedung baru ini terdiri dari tiga lantai dengan fungsi berbeda. Lantai pertama akan difokuskan untuk layanan anak, remaja, dewasa, hingga penyandang disabilitas. 

Lantai kedua disiapkan untuk ruang rapat, ruang koleksi langka, dan ruang komputer, dengan rencana penambahan studio yang akan diusulkan melalui APBD. 

Sedangkan lantai ketiga akan menjadi ruang pertemuan berkapasitas sekitar 100 orang, lengkap dengan kantin atau kafe.

“Koleksi buku akan terus diperbarui setiap tahun. Kami juga meningkatkan layanan melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” jelas Rendrayani, Rabu 13 Agustus 2025.

Program inklusi sosial yang dimaksud mencakup pelatihan keterampilan seperti mewarnai bagi anak, membuat kerajinan tangan, hingga pelatihan merajut untuk ibu rumah tangga.

 

• Perpustakaan Jendela Ilmu Wajok Hilir Raih Juara 1 Lomba Perpustakaan se-Kabupaten Mempawah 2025

 

Menurutnya, metode ini efektif meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan.

Setelah resmi beroperasi, jam layanan perpustakaan akan diperpanjang. Pada Senin–Jumat, layanan dibuka pukul 07.30–20.00 WIB, sedangkan Sabtu–Minggu pukul 08.00–14.00 WIB.

Perpustakaan Kota Pontianak juga berkomitmen memberikan akses layanan inklusif, termasuk bagi penyandang disabilitas netra dengan koleksi buku Braille serta layanan antar buku.

“Pada September mendatang, kami akan menggelar Bulan Gemar Membaca dengan berbagai kegiatan, salah satunya program ‘Ngagak Perpus’ yang ditujukan untuk anak-anak PAUD,” pungkasnya.