Sinopsis Film

Panggilan dari Kubur, Ketika Kehilangan Anak Menjadi Awal Teror Emosional dan Supernatural

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SINOPSIS FILM - Foto ilustrasi hasil olahan YouTube CGV Kreasi, Senin 4 Agustus 2025 tentang Sinopsis Film Bioskop Panggilan dari Kubur. Film horor Panggilan dari Kubur mengangkat sisi emosional itu ke layar lebar, menghadirkan kisah yang tidak hanya menegangkan tetapi juga menyayat hati.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kehilangan anak adalah luka yang sulit sembuh, dan bagi seorang ibu, rasa bersalah bisa menjadi mimpi buruk yang nyata. 

Film horor Panggilan dari Kubur mengangkat sisi emosional itu ke layar lebar, menghadirkan kisah yang tidak hanya menegangkan tetapi juga menyayat hati. 

Diproduksi oleh Dunia Mencekam Studios bersama Maxima Pictures, film ini tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 14 Agustus 2025. 

Disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo dan dibintangi oleh Nirina Zubir serta Nugie, kisahnya berpusat pada Alya, seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan pahit ketika putrinya meninggal saat liburan. 

Namun duka itu berubah menjadi teror saat Alya mulai merasakan kehadiran sang anak dari alam lain.

Ketegangan dalam film ini dibangun bukan hanya dari unsur supranatural, tapi juga dari pergulatan batin orang tua yang dihantui rasa bersalah. 

Dengan narasi yang kuat dan kedalaman emosi, Panggilan dari Kubur menjadi gambaran nyata bahwa horor paling menakutkan bisa berasal dari kenyataan yang tak ingin dihadapi.

La Tahzan Cinta Dosa Luka, Kisah Perempuan Terluka yang Bangkit dari Puing-Puing Pengkhianatan

[Cek Berita dan informasi Sinopsis Film KLIK DISINI]

Mengapa Film Ini Lebih dari Sekadar Horor?

Bagaimana Kehilangan Seorang Anak Mengubah Segalanya?

Cerita bermula saat Alya (Nirina Zubir), suaminya Raka (Nugie), dan putri mereka Yasmin (Firzanah Alya) berkunjung ke rumah sang nenek, Bu Dewi (Muthia Datau), di sebuah desa terpencil. 

Liburan keluarga itu berubah menjadi tragedi ketika Yasmin mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

Karena akses terbatas dan cuaca yang buruk, jenazah Yasmin dimakamkan di halaman belakang rumah sang nenek. 

Namun setelah kembali ke Jakarta, Alya mulai mengalami pengalaman ganjil: mendengar suara-suara dan merasakan kehadiran sang anak. 

Dorongan batin yang kuat membuatnya kembali ke desa dan di sanalah ia menemukan bahwa kuburan Yasmin telah kosong.

Apa yang Terjadi Saat Kematian Bukan Akhir?

Di balik kejadian itu, terungkap sebuah rahasia kelam: tanah tempat Yasmin dimakamkan ternyata menyimpan kutukan. 

Siapa pun yang dikubur di sana akan hidup kembali, namun dalam wujud menyeramkan. 

Yasmin pun bangkit, tapi bukan sebagai anak kecil yang lembut dan penuh kasih sayang. 

Ia berubah menjadi sosok penuh teror yang mengacaukan kehidupan desa.

Dengan bantuan warga setempat bernama Basri (Septian Dwi Cahyo), Alya dan Raka berusaha mencari Yasmin dan menghadapi kenyataan pahit bahwa cinta seorang ibu kini diuji oleh rasa takut dan trauma mendalam.

Apa yang Membuat Horor Ini Terasa Lebih Nyata?

Bagaimana Peran Emosi Membentuk Cerita?

Berbeda dari film horor konvensional, Panggilan dari Kubur menyelami sisi emosional karakter utamanya. 

Penonton tidak hanya diajak ketakutan karena makhluk gaib, tetapi juga diajak merasakan trauma, penyesalan, dan kehilangan yang sangat manusiawi.

Dyan Sunu Prastowo, sang sutradara, menjadikan konflik batin Alya sebagai jantung cerita. 

Dilema seorang ibu yang harus menerima kematian anaknya, lalu dihantui kemungkinan bahwa anak itu kembali dalam bentuk yang tidak dikenalnya, memberikan dimensi psikologis yang mendalam.

Ketika Anak Jadi Titipan, Lalu Jadi Keluarga di Kisah Mengharukan dalam Film Panggil Aku Ayah

Bagaimana Nirina Zubir Menghidupkan Karakter Alya?

Sebagai seorang ibu di dunia nyata, Nirina Zubir menghadapi tantangan besar dalam memerankan Alya. 

Ia tidak hanya harus berakting dalam suasana menyeramkan, tetapi juga menggali perasaan duka mendalam seorang ibu yang kehilangan anak. 

Pengalaman emosional itu membuat perannya terasa autentik dan menyentuh.

Nirina menyebut bahwa justru hal inilah yang membuat proyek ini menarik baginya. 

Ia tertarik pada cerita yang tidak hanya menyeramkan dari sisi visual, tetapi juga menyentuh dari sisi emosi. 

Baginya, horor paling menakutkan adalah yang dekat dengan kenyataan, apalagi jika menyangkut anak.

Apa yang Dirasakan Nugie Sebagai Ayah dalam Film Ini?

Bagi Nugie, yang berperan sebagai Raka, tantangan terbesar adalah bagaimana menjadi sosok ayah yang tetap tegar di tengah kehancuran emosional. 

Sebagai orang tua dalam kehidupan nyata, ia bisa merasakan kedekatan personal dengan peran tersebut. 

Raka bukan hanya suami Alya, tetapi juga ayah yang terjebak antara logika dan naluri, antara ingin melupakan dan menerima kenyataan tak terbayangkan: anaknya sendiri menjadi sumber teror.

Proses kreatif para pemeran dan kru pun tidak sembarangan.

Sebelum syuting dimulai, mereka berdiskusi secara mendalam untuk menyamakan pandangan, bukan hanya dalam hal teknis film, tetapi juga nuansa emosional yang ingin disampaikan. 

Ini menjadi bagian penting dalam menciptakan atmosfer klasik dan mendalam dalam film.

Apa yang Ditawarkan Film Ini untuk Penonton Indonesia?

Dengan jajaran pemain papan atas dan pendatang baru berbakat seperti Firzanah Alya, Panggilan dari Kubur siap menyajikan perpaduan horor klasik dan drama keluarga yang menyentuh. 

Trailer dan poster resmi yang telah dirilis menunjukkan bahwa film ini tidak sekadar menakutkan, tapi juga penuh makna.

Film ini menyasar penonton yang tidak hanya mencari ketegangan, tetapi juga kisah yang bisa menyentuh sisi terdalam sebagai manusia, terutama orang tua. 

Dalam konteks ini, horor tidak lagi soal teriakan dan kegelapan, tetapi tentang rasa kehilangan, penyesalan, dan cinta yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata.

(*)

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini