Lalapan Pak Dhe Wan Resmi Buka Cabang Ketiga di Jalan Daya Nasional Pontianak

Penulis: Peggy Dania
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CICIPI LALAPAN - Salah satu pelanggan saat mencicipi lalapan Pak Dhe Wan yang ada di Jalan Daya Nasional, Sabtu 2 Agustus 2025.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Usaha kuliner Lalapan Pak Dhe Wan resmi membuka cabang ketiganya di Jalan Daya Nasional depan SMA Santun, Pontianak, Sabtu 2 Agustus 2025. 

Owner Lalapan Pak Dhe Wan, Mohammad Jibril mengungkapkan bahwa kehadiran cabang baru ini melengkapi dua cabang sebelumnya yang telah lebih dulu beroperasi di Jalan Sepakat II dan Jalan Padat Karya.

“Alhamdulillah kita sudah punya tiga cabang. Yang pertama di Sepakat, kedua di Jalan Padat Karya, yang ketiga ini hari ini kita launching di Jalan Daya Nasional,” ujarnya. 

Usaha ini mulai berdiri sejak Maret 2025 tepatnya dua hari sebelum bulan Ramadan. Meski terbilang baru respons masyarakat terhadap sajian lalapan yang ditawarkan sangat positif hingga mendorong ekspansi cepat.

Soal rencana ke depan, pihaknya masih akan fokus mengembangkan usaha di wilayah Pontianak. Meski begitu, permintaan dari luar kota pun sudah mulai berdatangan.

Lalapan Pak Dhe Wan sendiri berawal dari komunitas penggiat sosial yang kemudian menjajaki dunia kuliner. Nama  Pak Dhe Wan diambil dari nama peracik sambal Wawan, yang dikenal akrab sebagai Pak Dhe Wawan. 

“Pak Dhe Wan ini kita menggunakan nama yang tukang gulang sambal itu namanya Wawan. Namanya Wawan orang Jawa, maka orang Jawa Pak Dhe Wawan. Ya biar unik dan menarik dan mudah diingat, ya kita jadikan Pak Dhe Wan,” terangnya.

Salah satu daya tarik dari usaha ini adalah menu nasi uduk yang kini menjadi favorit pelanggan terutama di cabang terbaru.

“Alhamdulillah sekarang ada penambahan lagi, penambahan nasi uduk. Ya, karena tadi kita buka terus nasi uduk itu banyak yang suka, ya tentunya nasi uduk lah kita prioritaskan,” ujarnya.

Resep yang digunakan merupakan hasil eksperimen bersama para anggota komunitas.

“Bahasa mereka itu ATM, amati, tiru, modifikasi, diam, amati, eksekusi, nah begitulah,” katanya.

Soal harga, Lalapan Pak Dhe Wan tetap menyasar segmen mahasiswa dengan kisaran harga ramah di kantong.

“Mulai dari kisaran harganya 15 ribu sampai 32 ribu, yaitu bebek goreng,” sebutnya.

Baca juga: Dari Resep Keluarga, Lopes Vivi Jadi Jajanan Viral di Tepian Sungai Kapuas Pontianak

Bahan baku seluruhnya diperoleh dari daerah setempat termasuk pasokan burung puyuh yang menjadi salah satu menu andalan.

“Kita sudah ada penyetoknya sendiri. Memang kita melihat itu di Pontianak jarang yang jual puyuh. Kita sudah ada stoknya sendiri, jadi masalah puyuh aman,” ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini