Sebab, ia tidak bisa membaca bahasa tubuh, atau mendeteksi tanda bahaya dalam percakapan Anda.
Untuk itu, sebaiknya segera cari bantuan profesional seperti psikolog atau andalkan dukungan manusia "asli" saat menghadapi masalah mental.
3. Mengambil keputusan darurat
Bayangkan jika Anda sedang berada dalam kondisi darurat dan justru memilih bertanya kepada ChatGPT sebelum mengambil tindakan.
Situasi ini jelas akan sangat berbahaya karena setiap detik dalam keadaan darurat sangatlah berharga.
ChatGPT tidak bisa merasakan atau mendeteksi tanda-tanda bahaya di sekitar kita.
AI ini hanya mengandalkan data informasi atau pertanyaan yang Anda berikan.
Nah dalam kondisi seperti ini, akan lebih bijak ketika kita mengambil tindakan nyata dengan menghubungi layanan darurat, alih-alih bertanya kepada AI.
Mengetik pertanyaan ke chatbot hanya akan membuang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk menyelamatkan diri.
4. Mengatur keuangan atau pajak pribadi
ChatGPT memang bisa menjelaskan konsep seperti apa itu EFT dengan baik.
Namun dengan kemampuannya tersebut bukan berarti membuat Anda mengandalkan AI sepenuhnya untuk mengatur keuangan, termasuk perhitungan pajak.
Pasalnya, data pelatihan ChatGPT tidak selalu terbaru. Jadi, aturan pajak atau kenaikan tarif yang berlaku saat ini, mungkin belum tercakup.
Dampaknya, jawaban yang ia berikan bisa saja tidak akurat dan ketinggalan zaman.
Di sisi lain, meminta ChatGPT untuk mengatur keuangan dan memasukkan informasi sensitif seperti penghasilan, nomor jaminan sosial, atau rekening bank akan sangat berbahaya. Risiko terhadap kebocoran privasi bisa terbuka.