TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Sebuah video perpisahan siswi SD Negeri 1 Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mendadak viral setelah diunggah di media sosial.
Dalam video tersebut, lima siswi kelas 6 tampil menari di atas panggung sebagai bagian dari acara kelulusan mereka.
Penampilan yang awalnya ditujukan sebagai bentuk kebahagiaan itu justru memicu kontroversi karena dianggap tak sesuai dengan nilai budaya lokal.
Kepala sekolah, Edi, menyatakan bahwa para siswi berlatih secara mandiri di luar sekolah dan penampilan tersebut merupakan hiburan di luar kegiatan inti.
Namun, Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, menilai acara itu mencerminkan kurangnya kontrol dari sekolah dan orang tua.
Ia menyayangkan adanya penampilan yang menurutnya tidak mencerminkan budaya masyarakat Lebak.
Peristiwa ini pun membuka diskusi publik tentang pentingnya pendidikan karakter dan pengawasan dalam kegiatan ekspresi anak-anak di sekolah.
• Kesurupan Massal Para LC di Malam Satu Suro, Antara Tekanan Batin dan Mitos Spiritualitas
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Apa yang Terjadi di Acara Perpisahan SDN 1 Calungbungur?
Sebuah video berdurasi pendek dari acara perpisahan di SD Negeri 1 Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, mendadak viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @fesbukbanten.
Dalam video tersebut, lima siswi tampak menari di atas panggung mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai oleh sebagian masyarakat.
Video ini direkam saat acara perpisahan siswa kelas 6 yang digelar pada Kamis, 19 Juni 2025.
Penampilan tari tersebut menjadi bagian dari rangkaian hiburan untuk merayakan kelulusan para siswa, khususnya para siswi yang tampil dengan penuh semangat di hadapan orang tua dan warga sekolah.
Siapa yang Bertanggung Jawab atas Penampilan Tarian Itu?
Kepala SDN 1 Calungbungur, Edi, memberikan klarifikasi bahwa penampilan tersebut murni merupakan inisiatif dari para siswa.