Bagi Alexander, gelar ini bukan sekadar simbol pencapaian pribadi.
Ia merasa akhirnya sejajar dengan anggota keluarganya.
“Orang tua saya tidak pernah menyelesaikan kuliah. Jadi, hal ini sangat berarti bagi saya. Suami saya dan keempat putri kami semuanya bergelar sarjana. Hanya saya yang belum. Kini saya merasa tuntas dan bangga telah mencapainya,” ucapnya dengan penuh kebanggaan.
Tracy, sang putri, mengungkapkan rasa harunya menyaksikan ibunya diakui secara resmi sebagai lulusan sarjana.
“Sebenarnya akan luar biasa jika ibu saya bisa hadir langsung. Namun menyaksikan putri saya juga hadir dalam upacara itu sangat menyentuh bagi saya,” katanya.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Perjalanan Hidup Joan Alexander?
Ketekunan Tak Mengenal Batas Usia
Joan Alexander kini tercatat sebagai lulusan tertua dalam sejarah University of Maine.
Gelar Bachelor of Science di bidang pendidikan yang akhirnya ia genggam menjadi simbol ketekunan, kesabaran, dan cinta terhadap pendidikan yang tak pernah luntur meski dimakan waktu.
Kisahnya menjadi inspirasi bukan hanya bagi kalangan lansia, tetapi juga bagi siapa pun yang merasa telah terlambat untuk bermimpi.
Bahwa pendidikan, dalam bentuk apa pun, tidak mengenal batas usia.
Pengakuan Atas Pengalaman Hidup
Pemberian gelar ini juga mencerminkan perubahan cara pandang dunia pendidikan terhadap pengalaman hidup.
Universitas Maine mengakui bahwa tidak semua pembelajaran terjadi di dalam ruang kelas.
Pengabdian Alexander dalam dunia pendidikan anak usia dini dan komunitas menjadi dasar kuat bahwa pembelajaran sejati bisa datang dari kehidupan sehari-hari.