TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Keluarga balita Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) yang hilang hingga ditemukan meninggal dunia memberikan klarifikasi soal isu yang menyebut pihaknya menolak autopsi jenazah anaknya.
Rafa Fauzan sebelumnya ditemukan meninggal dunia di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah pada Jumat 13 Juni 2025 pukul 04.00 WIB subuh setelah hilang sejak Selasa 10 Juni 2025 siang.
Ayah korban, Rasiwan, dengan tegas membantah penolakan itu disebabkan karena ingin menghambat proses hukum.
“Itu saya bantah. Karena autopsi itukan perlu waktu, sementara sebagai orangtua, saya ingin segera menyegerakan pemakaman almarhum. Itu bagian dari tanggung jawab kami sebagai orangtua kepada yang Maha Kuasa,” ujar Rasiwan saat dijumpai pada Senin 16 Juni 2025.
Menurutnya, keputusan tersebut murni dilandasi nilai kemanusiaan dan keagamaan, bukan karena ada sesuatu yang ingin disembunyikan.
Namun Rasiwan menegaskan, jika dalam proses penyelidikan ternyata otopsi memang diperlukan, keluarga tidak keberatan dan siap mendukung penuh.
“Kalau memang penyidik memandang perlu dilakukan otopsi untuk melengkapi berkas perkara, kami siap. Kami bersedia otopsi dilakukan, tapi tidak perlu memindahkan jasadnya. Bisa dilakukan langsung di lokasi,” jelasnya.
• 7 Fakta Tragis Hilangnya Rafa Fauzan Ditemukan Meninggal, Pelaku Tertangkap
Apa yang Terjadi saat Rafa Fauzan Hilang?
Polisi juga berhasil mengungkap kronologi mencekam selama 4 hari 3 malam kala Rafa Fauzan menghilang.
Menurut keterangan dari AB, peristiwa ini terjadi pada Selasa 10 Juni 2025 sekitar pukul 11.45 hingga pukul 12.00 WIB.
Korban yang saat itu keluar dari rumah pengasuh, langsung dibekap dan dibawa oleh AB ke rumahnya yang berada tak jauh dari lokasi.
Saat tiba di rumah, bayi masih dalam keadaan hidup, namun pelaku memasukkannya ke dalam karung plastik dan meletakkannya di dalam keranjang sepedanya.
Tersangka kemudian membawa karung berisi bayi tersebut ke komplek pemakaman di sekitar Jalan Veteran.
“Karung itu sempat diletakkan di teras masjid dekat pemakaman. Namun malam harinya, karung itu diambil lagi dan dibawa berputar-putar menggunakan sepeda, hingga akhirnya dilemparkan ke semak-semak di kawasan Jalan Man Model,” jelasnya.
Menurut pengakuan AB, saat karung dibuang di Jalan yang sekitaran Man Model, kondisi Rafa Fauzan sudah tidak bernyawa dan mulai membusuk.