Pemeriksa mayat Fresno County, David M. Hadden, menyatakan bahwa Burrus meninggal karena asfiksia, yaitu kekurangan oksigen akibat tekanan berat di dada.
Tidak ditemukan memar ataupun kotoran di paru-parunya, yang menandakan ia tewas tertindih sebelum bisa menghirup udara bebas.
Ahli patologi juga menemukan beton di bawah kuku Burrus, menunjukkan bahwa ia sempat berusaha melarikan diri.
“Ia sudah keluar dari peti, tapi belum sempat naik ke permukaan. Ia kehabisan napas,” ujar putranya, Joe Burrus, dalam wawancara dengan ABC 30 pada 2018.
Apakah Ada Faktor Tambahan yang Mempengaruhi Aksi Ini?
Menurut JD Bristow, asisten Burrus, aksi sebelumnya hanya dilakukan dengan tanah, bukan dengan tambahan beton.
Ditambah lagi, peti kaca yang digunakan tidak diperkuat dengan batang baja dan pernah rusak sebelumnya.
“Ketika sepotong kaca patah, Burrus hanya merekatkannya dengan lem dari toko perangkat keras,” ungkap Bristow.
John Lewis, pemilik toko sulap di Oregon, juga menilai bahwa Burrus kurang persiapan dan tidak mengikuti metode Houdini.
“Houdini selalu berlatih berkali-kali. Joseph tidak melakukan itu, bahkan tidak mengetes kekuatan petinya,” tegasnya.
Siapa Joseph Burrus dan Apa Makna Aksi Ini Bagi Dirinya?
Bagaimana Latar Belakang Hidup Sang Pesulap?
Joseph Burrus lahir pada 10 April 1958.
Ia sebelumnya bekerja sebagai pemangkas pohon, hingga memutuskan beralih profesi menjadi pesulap.
Ia menderita disleksia dan sempat berjuang melawan kecanduan narkoba serta alkohol.