Dinkes PP dan KB: 11 Kecamatan di Kapuas Hulu Tersebar Penyakit ODHIV

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS HIV - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes PP KB Kapuas Hulu, Kastono. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PP KB) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, jumlah warga Kapuas Hulu yang penderita baru orang dengan HIV di tahun 2025 sebanyak 19 orang.

Selain itu juga, Dinkes PP KB Kapuas Hulu, telah melakukan pemantauan terhadap kondisi penderita HIV dan AIDS secara rutin. 

"Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengobatan efektif dan tepat diberikan kepada penderita HIV," ujarnya.

Terus kata Kastono, pihaknya melakukan pemeriksaan Viral Load, dimana pemeriksaan ini dapat dilakukan di RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau, untuk mengukur jumlah virus HIV di dalam darah.

"Pemeriksaan ini membantu mengevaluasi efektivitas pengobatan dan mengontrol perkembangan virus. Dengan memantau viral load secara teratur, dan dapat menilai sejauh mana pengobatan berjalan dengan baik," ucapnya.

Secara tegas Kastono menjelaskan bahwa, HIV ini  merupakan virus yang sangat berbahaya. Cara kerja virus ini dengan menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan sistem kekebalan tubuh sangat penting agar tubuh secara mandiri bisa melawan kuman penyakit yang akan masuk. 

"Sampai saat ini belum ada obat yang bisa melawan HIV. Waspada penularan HIV sangat penting dilakukan. Penyakit yang disebabkan oleh HIV disebut AIDS, yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh yang signifikan dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya," ujarnya.

Meski sangat menakutkan karena berbahaya, namun kata Kastono, sebenarnya tidak sembarang orang dapat tertular virus ini. 

Selama menjalankan pola hidup sehat dan benar, tidak akan tertular. 

"Virus berbahaya ini hanya bisa berpindah melalui cairan seperti darah, Air Susu Ibu, dan hubungan seksual," ucapnya. 

Terakhir, beberapa cara penularan virus HIV, seperti, hubungan seksual, berbagi jarum suntik, produk darah dan organ tubuh, dan ibu hamil positif HIV ke bayi. 

"Maka waspada terhadap penularan HIV sangat penting dilakukan," ujarnya.

Kastono menyampaikan, caranya dengan menjalankan kehidupan secara benar, tidak sembarangan menggunakan jarum suntik dan tidak gonta-ganti pasangan.

"Pasien yang terjangkit virus HIV sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit lain sehingga jika sudah terjangkit harus benar-benar ekstra berhati-hati menjaga kesehatannya," ucapnya.

Dijelaskan juga, pasien HIV seringkali merasa rendah diri dan dikucilkan karena ketakutan masyarakat akan tertular. 

Sedangkan sesuai dengan karakteristik virus dan cara penyebarannya tidak mudah. 

Halaman
123

Berita Terkini