"Semalam regu kami menangani peristiwa tersebut, betul memang ada seorang perempuan yang mendatangi Mako Damkar Cibinong hanya untuk merayakan ulang tahunnya," kata Arman kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2025).
Menurut Arman, Puput datang sekitar pukul 20:10 WIB dan berada di markas selama kurang lebih 20 menit. Dalam waktu singkat itu, petugas mencoba menghibur dan membangkitkan semangatnya kembali.
"Datang dengan raut wajah murung, tapi akhirnya bisa pulang dengan senyum di wajah," ujarnya.
Damkar Bukan Sekadar Pemadam Api
Arman juga menegaskan bahwa petugas damkar tak hanya bertugas memadamkan kebakaran, tetapi juga hadir sebagai garda terdepan dalam merespons berbagai bentuk panggilan masyarakat.
“Apalagi kalau sampai datang langsung ke kantor. Seperti kata warganet, apa pun masalahnya, Damkar solusinya,” tutur Arman sambil tersenyum.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak membedakan bentuk laporan yang datang.
Setiap orang yang mendatangi markas akan dilayani sebaik mungkin, sesuai prinsip kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh tim pemadam.
Mengapa Kisah Ini Menyentuh Banyak Orang?
Solidaritas dan Empati di Tengah Kota
Kisah Puput menunjukkan betapa empati dan perhatian kecil dapat berdampak besar bagi seseorang yang tengah terluka.
Di tengah kesibukan dan tekanan kerja, petugas Damkar memilih meluangkan waktu untuk menemani dan menghibur seorang gadis yang patah hati.
Aksi mereka mungkin sederhana, tapi efeknya menyentuh hati jutaan orang.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa lembaga publik, seperti pemadam kebakaran, bukan hanya simbol pelayanan darurat, tetapi juga simbol kemanusiaan.
Dalam suasana sosial yang sering kali terasa kaku dan penuh protokol, tindakan spontan dan tulus dari para petugas ini menjadi contoh teladan dalam membangun hubungan hangat dengan masyarakat.