“Mengenakannya pakaian, mengepang rambutnya, dan mengaturnya agar sering menyentuh pengunjung dapat membahayakan hewan tersebut dan juga menyampaikan pesan bahwa hewan itu sekadar hiburan,” tegas Sun.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa misi utama kebun binatang semestinya adalah membangun lingkungan yang menyerupai habitat alami hewan dan menghormati perilaku alaminya.
Apakah Simpanse dan Orangutan Terancam Punah?
Mengapa Status Konservasi Simpanse dan Orangutan Penting?
Simpanse, bersama orangutan dan gorila, termasuk dalam kelompok hominid—hewan yang paling dekat hubungannya dengan manusia.
Menurut Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), primata ini masuk dalam daftar spesies yang terancam punah.
Di China sendiri, simpanse bukanlah hewan asli.
Mereka hanya bisa ditemukan di kebun binatang, dan kelangkaan inilah yang memperbesar tanggung jawab pihak pengelola untuk memastikan perlakuan yang manusiawi dan sesuai dengan prinsip konservasi.
Bagaimana Reaksi Publik Terhadap Kasus Simpanse Qixi?
Apakah Publik China Menyadari Aspek Etis dalam Perlakuan terhadap Qixi?
Kisah Qixi memancing reaksi emosional dari publik di media sosial China.
Banyak yang menganggap bayi simpanse tersebut lucu dan menggemaskan.
Namun, sebagian lainnya mulai menyadari bahwa di balik tampilan menggemaskan itu, terdapat isu kesejahteraan hewan yang serius.
“Qixi kecil sangat lucu. Kebun binatang sangat perhatian dalam menjaganya tetap hangat,” tulis seorang pengguna internet. Namun ia juga menambahkan, “Namun seperti yang diperingatkan oleh pakar, kita juga tidak boleh mengabaikan kesehatan mental hewan tersebut.”
Komentar lain menyebutkan, “Hebat sekali simpanse kecil ini! Semoga ia tumbuh dengan sehat.”