Program Bapak Asuh, Upaya Selamatkan Tradisi Meriam Karbit di Pontianak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRADISI MERIAM KARBIT - Kelompok meriam karbit saat menyulutkan api. Biaya tinggi serta sulitnya mendapatkan bahan baku menyebabkan jumlah kelompok meriam karbit menurun drastis dalam setahun terakhir.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Tradisi permainan meriam karbit, yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Pontianak setiap Ramadan dan malam Idulfitri, kini menghadapi tantangan besar.

Biaya tinggi serta sulitnya mendapatkan bahan baku menyebabkan jumlah kelompok meriam karbit menurun drastis dalam setahun terakhir.

Ketua Forum Meriam Karbit, Fajriudin, menyampaikan bahwa salah satu solusi untuk mempertahankan tradisi ini adalah melalui program Bapak Asuh.

Program ini bertujuan mencari pendukung atau sponsor bagi kelompok-kelompok meriam karbit agar tetap bisa melanjutkan kegiatan mereka.

"Masing-masing kelompok nanti akan kita usahakan memiliki Bapak Asuh yang dapat membantu pendanaan dan mendukung kegiatan mereka. Mudah-mudahan ini bisa segera terwujud," ujarnya usai menghadiri rapat koordinasi persiapan Eksebisi Meriam Karbit 2025, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Rabu 19 Maret 2025.

Berdasarkan data terbaru, jumlah kelompok meriam karbit mengalami penurunan signifikan.

Jika pada tahun 2024 tercatat 41 kelompok dengan 249 meriam, maka pada tahun 2025 hanya tersisa 30 kelompok dengan 184 meriam.

Baca juga: Baznas Pontianak Tingkatkan Kesadaran Zakat dan Sedekah, Gerai Zakat Hadir di RSUD SSMA

Penurunan ini terutama disebabkan oleh tingginya biaya operasional dan kesulitan mendapatkan bahan baku kayu.

Balok kayu, yang biasanya digunakan sebagai bahan utama meriam karbit, kini semakin sulit diperoleh. Forum Meriam Karbit telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mempermudah akses pengadaan kayu dari daerah hulu, dengan syarat kayu tersebut hanya digunakan untuk pembuatan meriam karbit.

"Bahan baku ini kendala utama. Banyak kelompok yang mulai beralih dari kayu balok ke bahan lain," kata Fajriudin.

Eksibisi Meriam Karbit Tetap Berlangsung

Meski menghadapi berbagai tantangan, Eksibisi Meriam Karbit 2025 tetap akan digelar untuk memeriahkan malam takbiran Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Kepala Disdikbud Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menegaskan bahwa eksibisi ini bukan kompetisi, melainkan ajang untuk menjaga dan melestarikan tradisi.

"Ada 30 kelompok yang terlibat, tersebar di Pontianak Timur, Pontianak Selatan, dan Pontianak Tenggara. Ini adalah bagian dari pelestarian budaya kita," ujarnya.

Kegiatan ini rencananya akan dihadiri oleh pejabat Pemerintah Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat. Selain menyaksikan, masyarakat juga diperbolehkan mencoba menyulut meriam karbit dengan mengganti biaya karbit yang digunakan.

Melalui program Bapak Asuh dan berbagai upaya lainnya, diharapkan tradisi Meriam Karbit Pontianak dapat terus lestari dan tidak punah di tengah tantangan zaman. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini