TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia (RI), Natalius Pigai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu 8 Maret 2025.
Kunker kali ini dalam rangka menghadiri kegiatan HUT Keramat Patih Patinggi 2025 yang berlangsung di Desa Sepang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
Pada kesempatan itu, Natalius Pigai hadir bersama Penasehat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman beserta jajaran Kementerian Hukum dan Ham Kalimantan Barat.
Setibanya dilokasi, kedua pejabat tersebut disambut dengan tarian dan ritual budaya pemotongan umpang.
Kemudian melanjutkan ritual khusus sebagai bentuk meminta keselamatan dan kelancaran dalam pemberian gelar tersebut.
Setelah hampir 15 menit, ritual selesai dan dengan ini maka Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia (RI), Natalius Pigai secara sah mendapatkan gelar Patih Nagari Binua Tarabit dari Panglima Jilah di Kalbar.
"Saya terus terang merasa bahagia dan terhormat hari ini saya mendapat gelar patih Nagari Binua Tarabit," kata Natalius Pigai dalam sambutannya.
Ia mengatakan, beberapa gelar yang ia terima dari masyarkat adat sudah sangat melekat didalam dirinya.
Karena dijelaskannya, 5 tahun lalu dirinya juga diberikan gelar Kutub Selatan Mahari Natana (Bintang dari Selatan).
Baca juga: Kunker ke Kalbar, Menteri HAM Serahkan 5.000 Sertipikat Sahabat HAM Kepada Anggota TBBR
"Jadi, semua ini sebuah gelar kehormatan yang melekat dan diberikan kepada saya dan tidak sekedar lem yang ditempel saja. Tapi saya meyakini ini semua melewati perjalanan yang panjang dan ritual yang panjang. Pasti semua pemangku baik pemimpin dan pasukan sudah berkomunikasi kepada leluhur alam dan sesama manusia, sehingga kita harus mencintai alam dan sesama manusia," jelasnya.
Dengan ini ia meyakini bahwa dirinya juga secara sah telah menjadi bagian dari masyarkaat adat dayak.
"Itu tidak bisa dipungkiri. Ketika alam dayak di sakiti atau diinjak pasti menteri juga tersakiti dan merasa diinjak," katanya.
Kemudian, Dudung Abdurachman yang merupakan Mantan Staf TNI Angkatan Darat juga menerima gelar Panglima Panyanakng Nagari.
Sementara itu, Panglima Jilah juga mengungkapkan bagaimana gelar kehormatan ini sebagai pengikat silaturahmi masyarakat adat dengan petinggi negara.
"Tentu harapannya agar pemimpin-pemimpin kita bisa lebih dekat lagi dengan masyarkat," katanya.