Ragam Contoh

Memahami Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam, Serta Tugas Masing-Masing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NABI dan RASUL- Nabi menerima wahyu dari Allah SWT melalui mimpi, melalui ilham dan bisa juga melalui malaikat. Sedangkan rasul menerima wahyu melalui mimpi dan malaikat Jibril. Nabi dipilih untuk mengamalkan syariat yang sudah ada sebelumnya. Sementara rasul adalah seorang nabi yang membawa sebuah syariat baru.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Nabi dan Rasul adalah utusan yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan pesan, perintah, serta larangan-Nya kepada umat manusia. 

Mereka dipilih secara langsung oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah yang bertanggung jawab menjaga bumi dan seisinya. 

Selain itu, Nabi dan Rasul juga dijadikan sebagai panutan dan contoh teladan bagi seluruh umat Muslim.

Dengan kata lain, mereka berfungsi sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Meskipun tampaknya Nabi dan Rasul memiliki peran yang sama, ada perbedaan mendasar antara keduanya.

Nabi adalah individu yang menerima wahyu dari Allah dan menyampaikan ajaran-Nya, tetapi tidak diutus untuk membentuk syariat baru. 

Sementara itu, Rasul adalah Nabi yang diutus dengan misi khusus untuk menyampaikan wahyu yang mengandung syariat baru kepada umat yang lebih luas.

Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memahami perbedaan ini agar dapat lebih menghargai kontribusi mereka dalam penyebaran ajaran Islam. 

Yuk, mari kita simak informasi lebih lanjut mengenai perbedaan antara Nabi dan Rasul, serta peran penting mereka dalam kehidupan kita sehari-hari.

8 Golongan Penerima Zakat dalam Islam, Siapa Saja yang Berhak Menapatkan Zakat Fitrah?

Surah dalam Al-Qur'an yang Membahas Nabi dan Rasul

1. Surah Al-Hajj Ayat 52
وَمَا  أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِىٍّ إِلَّا  إِذَا تَمَنَّى   أَلْقَى ٱلشَّيْطَ نُ فِى  أُمْنِيَّتِهِ  فَيَنسَخُ ٱللَّهُ مَا يُلْقِى ٱلشَّيْطَ نُ ثُمَّ يُحْكِمُ ٱللَّهُ ءَايَ تِهِ    وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Latinnya: Wa mā arsalnā ming qablika mir ras liw wa lā nabiyyin illā iżā tamannā alqasy-syai ānu fī umniyyatih, fa yansakhullāhu mā yulqisy-syai ānu  umma yu kimullāhu āyātih, wallāhu 'alīmun  akīm

Artinya: "Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

2. Surah Al-Isra Ayat 55
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَ وَ تِ وَٱلْأَرْضِ   وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّ نَ عَلَى  بَعْضٍ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُ دَ زَبُورًا

Latinnya: Wa rabbuka a'lamu biman fis-samāwāti wal-ar , wa laqad fa  alnā ba' an-nabiyyīna 'alā ba' iw wa ātainā dāw da zab rā

Artinya: "Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud".

Halaman
123

Berita Terkini