TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Sambas menggelar aksi demontrasi di kantor DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Rabu 19 Februari 2025.
Dalam aksinya itu, puluhan mahasiswa menuntut DPRD Kalbar untuk memberikan atensi khusus terkait dugaan pungutan liar kepada siswa penerima PIP (Program Indonesia Pintar) yang terjadi di Kabupaten Sambas.
Azwar Abu Bakar, Humas Aliansi Mahasiswa Kabupaten Sambas mengungkapkan bahwa pihaknya beberapa waktu terakhir mendapatkan laporan dari sejumlah pihak bahwa telah terjadi pungutan liar terhadap penerima PIP di sejumlah wilayah di kabupaten sambas.
"Di Kecamatan teluk keramat itu informasi yang kami dapat, penerima siswa PIP dimintai uang hingga 50 persen dari total yang diterima, siswa sudah mencairkan uang sejumlah 1,8 juta rupiah dari buku rekening, setelah siswa diajak ketemuan oleh oknum potongannya sampai 50% satu siswa,''ungkapnya.
• Cerita N, Siswa di Teluk Keramat Sambas Mengaku Dana PIP Dipotong Separuh Usai Dicairkan
Di Kecamatan tersebut, ia mengungkapkan pihaknya mendapat laporan ada ratusan siswa yang menjadi korban pungli program PIP.
Lalu, pihaknya juga mendapat laporan bahwa tiap siswa penerima PIP dipotong 100 ribu rupiah bila PIP sudah keluar.
Pada aksi ini, terdappat 5 poin utama tuntutan, pertama mereka meminta DPRD Kalbar menghadirkan kepala dinas pendidikan untuk klarifikasi kasus tersebut.
Lalu, meminta laporan hasil pemeriksaan inspektorat, kemudian mendesak DPRD membentuk panitia khusus dana PIP.
Selanjutnya, mereka meminta oknum yang terbukti menyalahgunakan dana PIP untuk ditindak tegas, dan terakhir mereka mengecam segala bentuk intimidasi terhadap penerima PIP.
"Kami sudah mendapat informasi dari Polres Sambas sudah bergerak dan dari dinas sudah membuat laporan, dan dari kami mahasiswa akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,'' tegasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!