Belasan Ribu Orang di Kalbar Pecandu Narkotika, BNNP Kalbar Lakukan Serangkaian Program

Penulis: Ferryanto
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNNP Kalbar Brigjenpol Sumirat Dwiyanto saat ditemui pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2024. 26 Juni 2024.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK- Berdasarkan penelitian, terdapat lebih dari 16 ribu orang di Kalimantan Barat merupakan pengguna Narkotika. 

Data tersebut diungkapkan langsung Kepala Badan Narkotika Nasional Kalimantan Barat Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, Rabu 26 Juni 2024.

Untuk menekan jumlah pecandu di Kalbar, Brigpol Sumirat Dwiyanto memaparkan bahwa BNN telah melakukan serangkaian program pembinaan disamping program penindakan yang terus dilakukan. 

"Berbicara Narkotika, kita berbicara Suplay and Demand, penjual dan pembeli, untuk suplay kita bekerja terus melakukan penindakan, melalui bidang pemberantasan di tiga pintu, darat, laut dan udara, disana kita bekerja sama dengan berbagai stakeholder," ujarnya.

Peredaran Narkoba di Kapuas Hulu Sasar Generasi Muda, di 2024 Ungkap 18 Kasus 20 Tersangka

Kemudian, pada demand atau pembeli/ pengguna, BNN melakukan berbagai program pencegahan, mulai dari sosialisasi, komunikasi, edukasi hingga rehabilitasi. 

Pada hari anti Narkotika Nasional 2024 ia mengatakan BNN telah melaksanakan deklarasi anti Narkotika di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia Kecamatan Aruk, Kabupaten Sambas.

Tidak hanya sekedar deklarasi, ia menerangkan program yang dilaksanakan di 9 Desa tersebut meliputi penyuluhan, menyadarkan untuk rehabilitasi bagi pecandu, dan juga memberdayakan masyarakat dengan menanam pohon yang memiliki potensi ekonomi.

Kemudian, Jendral Bintang 1 itu mengungkapkan bahwa wilayah perairan Kalbar juga sangat rentan dengan penyelundupan narkotika. 

Pada tahun 2019, BNNP Kalbar pernah menangkap kapal yang membawa lebih dari 107 kg sabu dan lebih dari 100 ribu butir ekstasi melalui laut di wilayah perairan Kabupaten Bengkayang.

"Oleh sebab itu, pada 24 Juni 2024 kemarin, kita melaksanakan kegiatan serupa bersama Forkopimda Bengkayang, di Pulau Lemukutan Bengkayang, dimana kita melibatkan masyarakat pesisir. Kalau ini kita diamkan, maka dapat menjadi kerawanan sendiri, oleh sebab itu kita laksanakan program gerakan bersama," jelasnya.

Nantinya, bersama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada 24 Juli 2024 mendatang, BNN Kalbar akan menggelar program di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.

"Harapan kami setiap perbatasan kita lakukan kegiatan, sehingga ini benar - benar bergerak bersama masyarakat melawan Narkotika," tegasnya.

Selanjutnya, pada peringatan HANI 2024, BNNP Kalbar juga telah bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalbar, dimana melalui penyuluh agama, BNN berharap dapat dilakukan edukasi juga tentang bahaya narkotika. 

Lalu, BNP juga bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat keagamaan.

Selain itu, BNN juga bekerjasama dengan berbagai dinas kesehatan untuk mengoptimalkan puskesmas dalam bidang rehabilitasi. 

"Karena banyak anggapan selama ini isunya dimasyarakat, kalau datang rehabilitasi ke BNN malah ditangkap, ini saya yakin isu yang disebarkan oleh bandar agar pecandu tidak pulih," jelasnya

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak DI SINI

Berita Terkini