TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang umum terjadi di seluruh dunia, terutama pada usia lanjut.
Penyakit ini sering kali memengaruhi kualitas hidup seseorang karena dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan.
Lensa mata yang sehat biasanya jernih, memungkinkan cahaya masuk dan difokuskan dengan baik ke dalam mata.
Namun, pada kasus katarak, lensa mata menjadi keruh karena penumpukan protein yang mengganggu transparansi lensa.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami katarak, antara lain usia, paparan sinar matahari berlebihan, merokok, diabetes, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Saat ini satu-satunya cara untuk mengobati penyakit katarak adalah dengan operasi pengangkatan katarak.
Proses ini melibatkan pengangkatan lensa mata yang keruh dan penggantian dengan lensa buatan atau lensa kontak khusus, dan biasanya dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih seperti teknik fakoemulsifikasi yang memungkinkan pemulihan yang cepat.
• BPJS SATU Menjawab Kebutuhan Informasi Kristianus Mengenai Program JKN
Adapun operasi katarak adalah prosedur yang umum dan relatif aman.
Tetapi bagi banyak orang, biaya pengobatan masih menjadi hambatan utama dalam meniti jalan kesembuhan.
Namun, dengan hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia, mahalnya biaya pengobatan sudah tidak lagi menjadi kendala.
Seperti yang dialami oleh Kumri (56) Warga Sungai Baru Kabupaten Sambas ini terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) karena termasuk warga yang kurang mampu secara finansial, dengan profesi sehari-hari sebagai buruh harian.
“Sudah bertahun-tahun saya mengalami masalah pengelihatan, mata saya semakin buram seiring dengan bertambahnya usia, awalnya istri menyarankan saya untuk melakukan pemeriksaan awal di puskesmas.
Ternyata saya didiagnosis menderita penyakit katarak dan disarankan untuk operasi.
Dengan penghasilan saya saat ini yang terbatas, sempat khawatir dan merasa putus asa juga memikirkan berapa biaya pengobatan yang harus saya keluarkan,” tutur Kumri.
Namun setelah mengetahui bahwa operasi penyakit katarak dapat ditanggung menggunakan Program JKN, harapan Kumri timbul dan semakin antusias untuk mendapatkan perawatan mata yang diperlukan.
• Program JKN Bantu Margareta Cegah Kanker Serviks Sejak Dini