Kartini menganggap wanita pribumi tidak memiliki pendidikan.
Mereka mendapat perlakukan diskriminasi.
Wanita pribumi tidak mendapat persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan hukum.
Kalimat utama : Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita Indonesia.
Ide pokok : Alasan Kartini ingin memajukan wanita Indonesia.
B. Menganalisis Teks Rekon untuk Menemukan Gagasan, Pikiran, dan Pesan
Inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup dari tokoh tidak hanya bisa kalian dapatkan dari teks yang berbentuk biografi. Akan tetapi, kalian juga bisa menemukannya dalam bentuk teks rekon. Teks rekon merupakan jenis teks yang menceritakan kembali suatu kronologi peristiwa tertentu berdasarkan pengalaman yang dialami di masa lalu dengan tujuan untuk memberi informasi atau menghibur pembaca.
Untuk memahami sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur atau bagian-bagiannya. Teks biografi dan teks rekon berisi kisah kehidupan atau pengalaman seseorang yang berbentuk cerita dengan penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk itu, teks biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.
2. Masalah atau peristiwa/kejadian penting berupa paparan suatu cerita yang berisi berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan hingga akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.
3. Reorientasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.
C. Menelaah Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi
Penggunaan tanda baca sangat penting dalam suatu teks. Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda baca terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini dapat kalian temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun daring/ online.
Dalam PUEBI tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda baca, tetapi juga pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan. Kalian juga dapat menemukan beberapa contoh penggunaan kaidah tersebut.
PUEBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Adapun berkas PUEBI versi buku elektronik terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Berikut tampilan untuk mengunduh berkas PUEBI di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
D. Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi
Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing. Sebagai teks yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering terdapat di dalamnya. Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Kata ganti (pronomina)
Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain. Kata ini sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang. Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek. Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona). Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu :