TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak akan melakukan langkah-langkah antisipasi terjadinya kekurangan stok obat seperti yang terjadi pada pertengahan tahun 2023 lalu.
Seperti diketahui, pada pertengahan tahu lalu, RSUD SSMA Kota Pontianak memang sempat mengalami kekurangan stok obat.
Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah kunjungan pasien di beberapa poli, terutama pada pasien kronis seperti poli penyakit dalam, poli endokrin, poli saraf dan poli jantung serta lainnya.
Penyebab lainnya ialah anggaran untuk pengadaan obat tidak mencukupi.
Untuk itu, Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, Eva Nurfarihah mengungkapkan sejumlah langkah yang akan pihaknya lakukan guna mengantisipasi terulangnya kekurangan stok obat di 2024 ini.
• Klinik Diabetes Dapat Pujian Kemenkes, Dirut RSUD SSMA Harap Ada Bantuan Alat Kesehatan
Eva Nurfarihah mengatakan, untuk tahun 2024 ini, pihaknya telah menganggarkan pengadaan obat sesuai dengan catatan pemakaian di tahun 2023 kemarin.
"Langkah yang dilakukan RSUD dalam mengantisipasi kelangkaaan obat dengan, menganggarkan obat sesuai dengan histori pemakaian tahun lalu," ujarnya kepada TribunPontianak, Selasa 9 Januari 2024.
Kemudian, kata Eva, pihaknya akan menghitung stok obat yang tersedia dengan teliti setiap bulannya sebelum disalurkan.
"Melakukan stock opname setiap bulan," tuturnya.
Lebih lanjut, Eva juga bilang, pihaknya akan mengajukan usulan penyediaan obat sekaligus dengan buffer stok atau stok cadangannya.
"Mengajukan usulan obat dengan buffer stock 1 bulan ke depan," tandasnya.
• Hadirkan SIPINTER, RSUD SSMA Pontianak Raih Juara 1 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2023
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini