"Artinya tanggung jawab itu sudah dilakukan Pemerintah Kota tinggal nanti yang harus dipersiapkan itu berkaitan dengan badan jalan Jembatan Kapuas 1 dan sudah kita usulkan ke Kementerian," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga memberikan contoh dimana dengan dibangunnya Jembatan Kapuas 1 ini akan diiringi dengan perkembangan-perkembangan lain, salah satunya ekonomi.
"Paling tidak nanti akan terbuka kawasan-kawasan di sana terutama berkaitan dengan perumahan-perumahan, otomatis akan ada pergerakan ekonomi disitu," jelasnya.
• Jelang Masa Akhir Jabatan Wako Pontianak, Pengerjaan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Capai 95,45 Persen
Tak hanya itu saja, ia menuturkan pihaknya sudah lama meminta agar Kota Pontianak sama-sama mengkaji dalam pembangunan flyover guna mengantisipasi peningkatan kemacetan di Pontianak.
"Kita kan sudah lama juga minta Kota Pontianak untuk sama-sama mengkaji itu berkaitan dengan pembangunan flyover. Sehingga nanti flyover itu dapat berguna dalam jangka panjang guna mengurai kemacetan. Saya kira ini perlu kita pikirkan," ungkapnya.
"Namun demikian, kota pontianak juga kan sudah menginisiasi pembangunan Jembatan Garuda itu dengan sistem berbayar, jadi saya kira ini ada beberapa hal yang dapat mengantisipasi kemacetan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Handiyana menjelaskan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 memiliki tujuh bentang dengan masing-masing panjang 60 meter.
Sehingga total panjang jembatan sekitar 430 meter dengan lebar 9 meter.
Sesuai dengan rencana pembangunan proyek jembatan Duplikat Jembatan Kapuas I dijadwalkan akan berakhir pada Maret 2024.
“Untuk material semuanya sudah ada di Kota Pontianak,” kata Handiyana beberapa waktu lalu.
Handiyana berharap pembangunan tepat waktu bahkan lebih cepat.
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini