TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akhir-akhir ini gas helium menjadi hal yang sering didengar pasca kasus mahasiswi tewas di mobil Honda Jazz.
Adapun gas helium diduga menjadi penyebab kematian CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair).
CA ditemukan tak bernyawa di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu 5 November 2023.
Bahaya hirup gas helium berlebihan
Gas helium kerap digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya mengisi balon udara.
Dalam dunia medis, helium digunakan bersama oksigen untuk membantu penderita gangguan pernapasan.
• TERKUAK! Mahasiswi Unair Akhiri Hidup di Mobil, Riwayat Terakhir Korban hingga Tabung Gas Helium
Meski umum digunakan, gas helium dengan kadar dan jumlah yang berlebihan dapat merusak sistem pernafasan.
Bahkan, seseorang yang menghirup gas helium secara berlebihan dapat berujung pada kematian.
Dikutip dari laman Healtline, helium adalah unsur kimia berupa gas yang memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Gas helium mempunyai sifat dasar yang tidak dimiliki unsur gas lainnya.
Menghirup gas helium dalam jumlah sedikit, misalnya pada balon hias, umumnya tidak menyebabkan masalah serius.
Manusia dapat kembali bernapas dan beraktivitas normal setelah beberapa waktu.
Kondisi serius biasanya terjadi pada seseorang yang menghirup gas helium dari tangkinya. Berikut bahaya menghirup gas helium yang perlu diwaspadai.
Menghambat Oksigen Menuju Otak
Menghirup helium dalam jumlah banyak atau dengan waktu yang lama akan menghambat aliran oksigen ke dalam otak.