Senada, peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengatakan, di Indonesia, gerhana Bulan penumbra hanya dapat dilihat dari Papua.
Kendati demikian, tidak untuk semua fase, wilayah Papua baru dapat menikmati saat fase akhir gerhana Bulan penumbra.
"Wilayah Papua hanya bisa menyaksikan akhir gerhana karena saat gerhana dimulai dan saat puncaknya, Bulan masih di bawah horizon," papar Clara, saat dihubungi terpisah, Minggu.
Indonesia baru bisa menyaksikan gerhana pada 2025
Sementara itu, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, fenomena gerhana dapat dinikmati kembali oleh masyarakat Indonesia pada 7-8 September 2025.
"Gerhana Bulan yang bisa disaksikan lagi dari Indonesia adalah gerhana Bulan total, 7-8 September 2025 mendatang," kata Marufin, Minggu.
Menurut dia, sebenarnya terdapat dua fenomena gerhana Bulan pada 2024 mendatang, yakni gerhana Bulan sebagian dan gerhana Bulan penumbra.
Namun, keduanya tidak dapat disaksikan dari Indonesia.
• Jadwal Fenomena Badai Matahari 2023, Lebih Dahsyat Menghantam Bumi dan Bahaya yang Terjadi
Terlebih, meski sempat melintas, gerhana Bulan penumbra hanya dapat dilihat saat fase akhir.
Di sisi lain, wilayah Indonesia juga tidak menjadi jalur gerhana Matahari setidaknya hingga 2 Agustus 2027.
Marufin mengungkapkan, fenomena gerhana Matahari paling cepat yang dapat dinikmati masyarakat tersebut hanya terlihat dari Pulau Sumatera, saat Matahari hampir tenggelam.
"Baru pada gerhana Matahari 22 Juli 2028, kita bisa menyaksikannya dari seluruh wilayah Indonesia," tutupnya.
# Berita Viral
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News