Khazanah Islam

Hukum Menggabungkan Niat Qadha Puasa dengan Sunnah Syawal, Boleh Atau Tidak?

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bolehkan Mengganbungkan Niat Qadha Puasa dengan Puasa Syawal? SImal Penjelasan singkat berikut ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menunaikan puasa di bulan Syawal merupakan hal yang dianjurkan.

Namun demikian terdapat anjuran agar membayar hutang puasa Ramadhan yang ditinggal terlebih dahulu.

Setelah itu baru lah menjalankan ibadah Puasa Sunnah Syawal.

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari setelah selesai puasa Ramadhan.

Perlu diingat bahwa prioritas utama adalah menyelesaikan puasa qadha yang belum dilakukan.

Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan yang Disebut Juga Shalat Khusuf

Jika jumlah puasa qadha yang harus dilakukan cukup banyak, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai puasa sunnah seperti puasa Syawal.

Lalu apakah boleh menggabungkan niat puasa qadhan dengan puasa syawal?

Menjawab pertanyaan ini, Imam al-Syarqawi (w 1227 H) dalam karyanya Hasyiyah al-Syarqawi berpendapat:

ولو صام فيه [أي في شهر شوال] قضاء عن رمضان أو غيره نذراً أو نفلاً آخر، حصل له ثواب تطوعها؛ إذ المدار على وجود الصوم في ستة أيام من شوال…، لكن لا يحصل له الثواب الكامل المترتب على المطلوب إلا بنية صومها عن خصوص الست من شوال…

“Bila seseorang berpuasa pada Syawal dengan niat qadha, atau selainnya seperti nadzar atau puasa sunnah lain, orang tersebut tetap mendapatkan pahala puasa sunnah Syawal. Sebab substansi puasa enam hari di bulan Syawal telah dilaksanakan. Tetapi, dia tidak mendapatkan pahalanya dengan sempurna sesuai kriteria yang dituntut (oleh hadits).

Bila ingin mendapat pahala puasa Syawal dengan sempurna, harus dilaksanakan dengan niat khusus puasa enam hari Syawal (tidak digabung dengan yang lain)…” (Lihat Hasyiyah al-Syarqawi, juz 1, hlm 474)

Senada dengan pendapat tersebut, al-Ramli (w 1004 H) dalam kitabnya Nihayatul Muhtaj berpendapat bahwa seseorang melaksanakan puasa qadha pada Syawal, dia tetap mendapatkan pahala sunnah Syawal tetapi tidak mendapatkan pahala yang sempurna.

Ini, menurut al-Ramli adalah pendapat yang difatwakan oleh ulama sebelumnya yaitu al-Walid yang mengikuti pendapat al-Barizy, al-Ashfuni, al-Nasyiry, dan al-Faqih ‘Ali bin Shalih al-Hadlrami dan lain sebagainya. (Lihat Nihayatul Muhtaj, juz 3, hlm 208)

Kesimpulannya, boleh-boleh saja menggabungkan niat qadha puasa dan sunnah Syawal berbarengan.

Akan tetapi, bila ingin pahala melaksanakan sunnah Syawal dengan sempurna, harus mendahulukan qadha terlebih dahulu lalu dilanjutkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Hukum Menunda Bayar Puasa Ramadhan? Simak Niat Qadha Puasa di Bulan Syawal 1444 Hijriah

Halaman
12

Berita Terkini