Akan tetapi peneliti BRIN telah memprediksi bahwa akan ada potensi perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin.
Menurutnya penentuan kriteria yang berbeda yang dipakai oleh Muhammadiyah berdasarkan wujudul hilal untuk menentukan pergantian bulan Hijriah.
Yaitu berdasarkan pemahaman bahwa bulan lebih lambat terbenam dibandingkan dengan matahari, maka dari itu di saat magrib bulan telah berada di atas ufuk.
Sehingga menurut Thomas Djamaludin, hal tersebut yang menjadikan Muhammadiyah akan mengumumkan Idul Fitri 1444 H pada tanggal 21 April Kalender 2023.
Sedangkan apabila merujuk pada kriteria baru MABIMS, maka awal Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H akan jatuh pada tanggal 22 April Kalender 2023.
“Artinya, menurut kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal. Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan Pemerintah ditetapkan pada hari berikutnya, 22 April 2023,” tulis Thomas Djamaludin melalui blog pribadinya.
Namun untuk kepastian lebih lanjut, peneliti BRIN ini mengungkapkan agar menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah setelah sidang isbat. (*)
Cek Berita dan Artikel Terkait Kalender 2023 Disini