TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Penyakit GERD dapat ditandai dengan naiknya gas dari lambung.
Orang yang mengalami penyakit GERD dapat ditandai dengan sering bersendawa.
“Jadi kayak naik gasnya, gas dari lambung itu naik ke atas, jadi orang itu seperti sendawa gitu lo,” kata dr Zaidul Akbar dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar membagikan beberapa obat herbal yang bisa mengatasi penyakit GERD.
Penyakit asam lambung atau GERD menurut dr Zaidul Akbar dapat diobati dengan memanfaatkan tanaman herbal yang mudah didapat bahkan dijumpai di dapur kita sendiri.
Dilansir dari channel YouTube official dr Zaidul Akbar, GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit yang ketakseimbangan asam lambung.
• Faktor Pembeda GERD dan Maag, Cek Pengobatan GERD untuk Menghilangkan Gejalanya
Penyebab sakit ini karena konsumsi makanan yang tidak baik.
Sebuah penyakit pencernaan yang mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan.
Selain itu, GERD juga bisa dipicu karena faktor pikiran stres .
Menurut dr Zaidul Akbar yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu mengatakan, penyebab GERD bermula dari bermasalahnya pencernaan dan makanan yang dikonsumsi.
Bagi anda penderita asam lambung atau GERD, beberapa rekomendasi obat herbal dari dr Zaidul Akbar ini bisa menjadi pilihan untuk anda coba di rumah.
“Obatnya apa? air tajin, gamat, rumput laut atau sarang wallet dan ceker ayam,” sambungnya.
Deretan obat herbal tersebut mengandung kolagen yang sangat tingggi. Kolagen dipercaya dapat memperbaiki dan melapisi lambung.
Bagi anda yang ingin mengolah obat herbal tersebut, resep ala dr Zaidul Akbar ini bisa anda coba buat di rumah.
• Ketahui Gejala, Faktor dan Cara Mengatasi GERD Saat Berpuasa Agar Tidak Mual dan Nyeri
“Ramuannya air putih saya masukin madu, probiotik, masukin kolagen cair,kasih garam sedikit, khasiatnya bikin perasaan enak dan energi juga dapat,” pungkasnya.
Gangguan Psikologis Bisa Memperberat Gejala GERD, Perlu Bantuan Ahli Kesehatan Jiwa
Gangguan psikologis bisa memperberat gejala gastroesophageal reflux disease atau biasa disebut GERD.
Hal ini disampaikan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dr. Yongki Sp.PD dikutip dari Kompas.com.
Dia menjelaskan, faktor psikologis ini bisa memperberat gejala GERD, mengakibatkan gangguan daripada hormon-hormon di dalam tubuh.
Kemudian, gangguan psikologis seperti kecemasan dan stres yang tidak ditangani dengan benar bisa memperparah gejala GERD.
"Faktor psikologis ini bisa memperberat gejala GERD, mengakibatkan gangguan daripada hormon-hormon di dalam tubuh, saraf-saraf di dalam tubuh khusus pencernaan, semua terganggu ritmenya," kata dr. Yongki Sp.PD dalam diskusi mengenai GERD yang diikuti via daring dari Jakarta, Senin dikutip dari Antara.
Menurut dia, orang yang terkena GERD disertai gangguan psikologis biasanya sering berdebar-debar dan dalam beberapa kasus mengalami rasa nyeri yang berpindah-pindah, merasa tidak bertenaga, dan pekerjaannya tidak tuntas.
• 5 Anjuran Berbuka Puasa agar GERD dan Asam Lambung Tidak Kambuh
"Itu memproduksi hal-hal yang menyebabkan asam lambungnya meningkat, ini yang memicu terjadinya orang yang sudah memiliki GERD tadi karena pikiran yang berat," kata Yongki.
Selain itu, efek samping dari stres adalah membuat sistem imun tubuh melemah sehingga kesehatan tubuh jadi lebih mudah terganggu.
Dia mengatakan, penderita GERD saat ini banyak yang berusia 20 sampai 30 tahun dan di antaranya ada yang mengalami gangguan psikologis.
Ia mengimbau penanganan penderita GERD yang mengalami gangguan psikologis, lebih baik dilakukan dengan dukungan dari ahli kesehatan jiwa.
"Pasien saya secara keseluruhan beberapa persennya juga dikonsultasikan atau istilahnya rawat bersama dengan teman-teman dari psikiater, kesehatan jiwa, karena kita harus tahu bahwa sehat itu ada dua, secara fisik dan secara mental," kata Yongki.
Sebagai informasi, gejala GERD antara lain mual, rasa pahit di mulut, karies pada gigi, regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan), nyeri saat menelan atau kesulitan menelan, batuk kronis, sakit tenggorokan dan suara serak, serta bau mulut.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News