Pendapat ke dua, membolehkan Puasa Qadha setelah Nisfu Syaban .
Hal ini berdasarkan keterangan dari Hadist dari Aisyah r,a yang berbunyi:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
Artinya:
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban karena kesibukan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR Muslim)
Dari 2 Pendapat ini, jumhur Ulama cenderung membolehkan Puasa Qadha setelah Nisfu Syaban .
Allahualam bi showwab .(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News