TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mempawah, Ismail, menyampaikan bahwa Pemilu adalah sebuah hajat demokrasi terbesar di negeri ini sebagai wadah untuk memilih pemimpin yang akan menentukan perjalanan bangsa 5 tahun kedepannya.

"Tahun 2024 akan menjadi tahun politik besar-besaran karena akan juga menjadi pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan di tahun yang sama," ujar Sekda Mempawah Ismail, Selasa 14 Februari 2023 di Kantor Bawaslu Kabupaten Mempawah .

Ismail mengatakan dibandingkan dengan Pemilu tahun 2019, Pemilu serentak tahun 2024 diperkirakan jauh lebih berat, karena jika pada tahun 2019 pihak Bawaslu Kabupaten Mempawah hanya melakukan pengawasan pemilihan legislatif dan dan Pilpres saja. Maka di tahun 2024 dilakukan pengawasan pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan sembilan bulan setelah pemilihan umum serentak.

"Dengan pelaksanaan Pemilu legislatif, Pilpres serta Pilkada di tahun 2024 tugas Bawaslu akan lebih berat daripada pelaksanaan pemilihan umum sebelumnya," terang Ismail.

• Dapil dan Alokasi Kursi DPRD Mempawah dalam Pemilu 2024 Sama dengan Pemilu 2019

• 201 Anggota PPS Dilantik Serentak oleh KPU Mempawah

Ismail mengatakan satu tahun menjelang hari pemungutan suara, Bawaslu Kabupaten Mempawah mulai dapat mematangkan langkah-langkah dalam mengoptimalkan pengawasan Pemilu dari berbagai aspek, yang merupakan ikhtiar sebagai upaya menjaga kualitas demokrasi melalui pemilu dapat berjalan dengan luber dan jurdil.

Menurutnya, dari aspek pengawasan Bawaslu perlu melakukan tindakan pengawasan dari persiapan pelaksanaan setiap tahapan pemilu, karena Bawaslu telah memiliki pedoman dan alat kerja pengawasan yang menjadi acuan kerja pengawas pemilu di setiap tingkatan dari level desa hingga nasional.

"Kita harapkan dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen untuk kesuksesan dan kelancaran pelaksanaan Pemilu tahun 2024," tegasnya.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News