TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bawaslu Kabupaten Sambas sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif kepada jajaran panwascam, tokoh masyarakat, organisasi mahasiswa dan pemuda serta kelompok disabilitas, Selasa 14 Februari 2023.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sambas, Ikhlas ST, mengatakan sosialisasi itu digunakan sebagai momentum Bawaslu Sambas menyatakan kesiapan mengawasi tahapan-tahapan Pemilu 2024.
"Ini momentum menyatakan Bawaslu telah siap, kesiapan Bawaslu Sambas telah membentuk panwascam di 19 kecamatan lengkap dengan sekretariatnya," jelasnya.
Dia menjelaskan belum lama ini Bawaslu Sambas sudah melantik 195 pengawas pemilu desa. Dia berujar bahwa seluruh jajaran panwascam siap bertugas mengawasi segala tahapan demi tahapan yang digadang KPU.
• Ketua Bawaslu Sambas Buka Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
"Alhamdulillah tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya sudah siap bertugas. Kesiapan ini berbarengan dengan tahapan yang digadang-gadang KPU Sambas," ucapnya.
Dia mengungkapkan, dari 195 desa di Kabupaten Sambas, Desa Penjajab tercatat sebagai desa yang paling banyak tempat pemungutan suara (TPS).
"Desa yang banyak TPS adalah desa penjajab kurang lebih 37 TPS. Jadi secara kinerja di wilayah yang banyak TPS ini lebih berat tetapi harus dibuktikan bahwa kita lakukan kinerja yang terbaik," jelasnya.
Tugas-tugas panwascam, kata dia terdapat tiga yakni pengawasan, pencegahan dan penindakan. Pencegahan pelanggaran pemilu, sengketa proses pemilu.
"Tantangan kedepan dengan luas wilayah yang cukup luas, perlu pengawasan partisipatif, tujuan kita hari ini untuk membangun sinergi dengan komunitas yang ada," jelasnya.
Maka dari itu, kata dia, peran kaula muda juga bisa lebih familiar dengan media sosial. Dia mengajak harus mengantisipasi kecurangan dengan memetakan titik rawan setiap titik rawan.
"Momok Bawaslu adalah memerangi politik uang. Maka hari ini Bawaslu RI juga melaunching ada namanya aplikasi jarimu awasi pemilu," tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News