Pola Hidup Sehat

Apa yang Paling Bahaya dari GERD? Mengapa Disebut Penyakit Seribu Rasa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prinsip pengobatan dari GERD adalah modifikasi gaya hidup dan mengontrol sekresi asam lambung dengan menggunakan medikamentosa, serta tindakan pembedahan bila diperlukan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-  Orang yang mengidap penyakit GERD biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu.

Oleh karena itu, pengidap GERD perlu mengetahui cara untuk meredam gejala, misalnya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan.

Gejala Penyakit GERD atau Asam Lambung

Penyakit asam lambung dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada bahkan menjalar ke leher yang disebut juga dengan mulas.

Hal ini dapat menjadi lebih buruk saat berbaring atau membungkuk. Saat penyakit ini kambuh, gejala yang dirasakan dapat berlangsung dalam beberapa jam dan terasa lebih buruk setelah makan.

Buah Saat Mengatasi Asam Lambung dan GERD Kambuh, Ada Pir dan Kelapa

Saat ini terjadi, kamu juga dapat mengalami perasaan asam atau pahit di bagian belakang mulut dan bahkan memuntahkan makanan atau cairan dari perut.

Selain itu, gejala GERD juga dapat menyebabkan kesulitan untuk menelan. 

Terkadang, penyakit ini dapat mengakibatkan gejala masalah pernapasan, seperti batuk kronis atau asma. Beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu:

  • Batuk kering secara terus-menerus di malam hari.
  • Sakit pada bagian dada.
  • Adanya bau tidak sedap pada napas.
  • Gigi menjadi rusak.

Bayi dan anak-anak dapat mengalami gejala penyakit asam lambung yang serupa, serta:

  • Muntah kecil yang sering.
  • Menangis berlebihan, tidak mau makan (pada bayi).
  • Kesulitan pernapasan.
  • Tenggorokan serak.
  • Tersedak saat tidur yang dapat membangunkan anak.
  • Bau mulut.
  • Kesulitan tidur setelah makan, terutama pada bayi.

Tips Menghilangkan Asam Lambung dan GERD dengan Cara Pola Makan

Umumnya, penyakit asam lambung dengan kadar yang ringan hanya akan terjadi satu atau dua kali dalam sebulan dengan tidak memerlukan penanganan medis khusus. 

Gejala tersebut dapat diatasi dengan cara mengubah pola makan serta membeli obat di apotik.

Namun, jika gejala menjadi lebih parah, disarankan untuk langsung temui dokter untuk penanganannya.

Dikutip dari FK UI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM mengatakan bahwa GERD dan maag bukanlah penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.

Sedangkan, dikutip dari https://www.siloamhospitals.com/, faktor resiko GERD ialah siapa pun dan berapa pun usianya si penderita tetap dapat mengalami GERD, namun beberapa di antaranya memiliki risiko lebih tinggi.

Kemungkinan menderita GERD sendiri entah itu ringan atau parah bisa meningkat setelah usia 40 tahun.

Benarkah GERD Merupakan Asam Lambung Kronis yang Tak Dapat Disembuhkan?

Halaman
12

Berita Terkini